41.Hidup Baru Rere

66 4 0
                                    

Happy Readig-!🌻

Tak terasa malam yang begitu terang dengan cahaya bulan, digantikan oleh cahaya fajar yang bersinar. Kicauan burung sudah terdengar ramai, namun tidak menghiraukan pasutri itu yang masih tertidur lelap.

Meja makan

Semua orang sudah duduk berkumpul untuk memulai sarapan pagi, tanpa kehadiran Rere dan Ravin.

"Kuat juga mereka tidurnya." ujar Aryo sambil menggelengkan kepalanya.

Aaron mengangguk. "Masih capek kayaknya mereka. Soalnya dari kemarin pasti kurang tidur."

"Panggil aja Li, gaenak udah mau siang ini." titah Rina.

"Iya Bu, Liliy keatas dulu." ucapnya yang langsung pergi.

Tok tok tok

"Hallo anak-anak Bunda, apa sudah pada bagun?"

Tak ada sahutan. Keadaan kamar Rere tetap hening, lalu Liliy mengetuk pintu dengan lebih keras dan berteriak.

Tok tok tok

"RERESHA ATHALIA BANGUN!!!SUAMI KAMU KASIH SARAPAN DULU!!!"

Rere yang masih berada dalam dekapan Ravin, refleks bangun secara kasar, Ia kaget.

"Allahuakbar, astagfirullah." gumam Rere yang mendengar teriakan sang Bunda.

"IYA BUN, NANTI RERE NYUSUL!" teriaknya dengan serak, lalu bangun dari ranjang terburu-buru.

Dirasa sang Bunda sudah tidak ada di pintu depan, Rere segera membangunkan Ravin. Sebelum itu Ia membuka jendela dan menggulung tirai terlebih dulu.

"Ravin..."

"Hm." gumam Ravin tak jelas.

Rere mengusap wajah Ravin halus. "Bangun, udah jam tujuh."

Ravin yang memang sudah bangun semenjak Liliy berteriak, hanya bisa menahan senyumannya ketika Rere mengusap lembut wajah tampannya.

"Jail dikit gapapa kali ya? Udah sah ini." batinnya.

"Ravin bang-" ucap Rere terpotong, karna Ravin menariknya dan berhasil membawa Rere berbaring menyamping diatas tubuhnya.

Ravin mengelus surai indah Rere, dan kembali dihirupnya aroma lavender itu. "Selamat pagi." ucapnya dengan suara serak.

"Pagi, lepasin dulu dong. Gaenak nindih kamu gini." gumamnya.

"Kenapa? Udah sah ini. Gausah takut." ujar Ravin terkekeh geli.

"Gaenak ih! Aku telungkup diatas badan kamu, mana ada enak."

"Jadi mau kamu yang ada di bawah gitu? Aku diatas."

"Ga! Kamu berat. Nanti badan Rere kegencet."

Ravin tertawa ringan. Istrinya ini terlalu polos memang.

"Mau bangun ga?" tanya Ravin yang semakin mengeratkan pelukan dipinggang Rere.

RENDRA || After MarriedWhere stories live. Discover now