19. Loves Me

7.4K 694 264
                                    

Selamat Malamm!!!

Yuk yuk kita main tahan emosi lagi mweheheh
.
.
.

Jeffriyan di undang oleh keluarga Medina untuk makan bersama di rumah, lelaki itu datang dengan membawa sedikit hadiah yang akan diberikan kepada Medina dan keluarganya. Jeffriyan memberikan Medina sebuket bunga mawar, jam tangan dan baju mahal untuk kedua orang tua Medina. Kehadiran Jeffriyan disambut baik oleh orang tua Medina, Bara yaitu Ayah dari Medina, merasa cocok mengobrol dengan Jeffriyan sebab keduanya memiliki hobi yang sama, mendaki gunung. “Kamu udah ke gunung mana aja Jeff?” tanya Bara.

“Wah banyak Om, terakhir setahun yang lalu ke Puncak Mandala.”

“Luar biasa, itu 'kan gunung tertinggi ke dua di Indonesia.”

Jeffriyan mengangguk. “Bener Om, tapi cuacanya ekstrim banget. Persiapannya harus bener-bener.”

Bara tersenyum. “Masa muda emang seru ya. Dulu Om juga sering bulak-balik mendaki. Cuma semenjak kaki Om begini, Om gak bisa naik gunung lagi.” Bara menunduk, melihat kedua kakinya yang sudah tidak bisa digerakkan. Dia lumpuh total, pergerakannya terbatas dan lebih banyak menghabiskan waktunya di kursi roda.

“Om,” panggil Jeffriyan. “Semoga Om diberi kesabaran dan ketabahan ya.”

“Tenang aja, Om udah ikhlas.”

“Syukur kalau begitu. Omong-omong, kalau aku boleh tau, gunung mana yang paling berkesan buat Om selama mendaki?”

“Yang paling berkesan itu Huangshan, dan itu juga gunung terakhir yang Om daki sebelum kaki Om lumpuh.”

Obrolan terus berlanjut, baru berhenti saat Medina menghampiri Jeffriyan dan sang ayah ke ruang tamu, dan meminta keduanya agar segera ke meja makan karena makan siang sudah siap. “Biar aku aja yang dorong kursi rodanya.” Jeffriyan mengambil alih kursi roda Bara ketika Medina akan mendorongnya. Wanita itu tersenyum.

“Makasih,” ucap Medina.

“Sama-sama, sayang.”

Sayang. Kata itu sudah menjelaskan semuanya. Jeffriyan tidak memutuskan hubungannya dengan Medina, keduanya masih menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, yang Jeffriyan katakan pada Mikaya sebelumnya hanya bohong belaka. Jeffriyan pikir, ucapan Jey di klub malam beberapa waktu lalu ada benarnya. Selagi Mikaya masih mencintainya, Jeffriyan bisa memanfaatkan wanita itu, menggunakan tubuh mantan istrinya sebagai pemuas napsunya. Dan Jeffriyan tidak mau munafik, tubuh Mikaya menjadi lebih indah berkali-kali lipat ketika sedang mengandung. Jeffriyan tidak mungkin tahan menghabiskan waktunya bersama Mikaya tanpa berbuat apa-apa.

“Kata Medina, kamu sempat berumah tangga Jeff?” tanya Ibu Medina, Sarah di sela makan siang bersama.

“Iya Tante,” balas Jeffriyan.

“Kenapa bisa cerai?” tanyanya lagi.

“Mantan istrinya Jeffriyan selingkuh, dan sekarang hamil. Gak tau anak siapa,” sahut Medina.

Jeffriyan terkejut mendengarnya. Dia melihat ke arah Medina, menatap kekasihnya penuh tanya. Medina tahu jelas anak yang sedang Mikaya kandung adalah anak Jeffriyan, tapi mengapa Medina bicara demikian?

TARUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang