Part 1

5.8K 836 28
                                    

"AKU BUKAN PENYIHIR, HIKS AWOKAWOK!"

Tenggorokan Queen sakit sesaat setelah berteriak sekuat tenaga di bawah kaki Kingsley. Pangeran menyebalkan yang sialnya ... tampan.

"Wanita normal mana yang berani melompat dari ketinggian itu?" Ujar Kingsley. Pria itu merunduk untuk mensejajarkan tubuhnya dan Queen. "Kau pasti penyihir, yang hendak terbang. Lalu, saat melihat calon raja kau mendarat dan mencoba melakukan tindakan percobaan pembunuh*n." Kingsley mengarang opini yang benar-benar tidak masuk akal.

Hati Queen terasa gondok. Jika memang gadis itu penyihir, dia lebih baik mengutuk Kingsley menjadi kecoa detik ini juga.

"Kau cukup cantik," puji Kingsley. Tapi, Queen benar-benar tidak tersanjung. Gadis itu malah merasa jijik mendengarnya. "Kau pasti meminum dara* supaya awet muda kan?"

Pletak!

"Kyaaak pangeran siala*, baku hantam aje kite. Jan sok-sokan bang jago lo bajing--" makian Queen di bungkam oleh telapak tangan Kingsley yang lebar.

"Kau pasti sedang mengucapkan mantra!" Pria itu berkata was-was.

"Demi apapun aku bukan penyihir!" Queen berteriak emosi.

"Aku tidak percaya!"

"Arrrg semoga kau tersambar petir." Jerit Queen kelewat marah.

Bledar!
Jeder!
Gleduk!

Petir menyambar bersahutan. Semua terpaku. Queen tertawa garing, hei langit dan petir punya dendam apa terhadapnya?

"Kau benar-benar penyihir!!" Ujar Kingsley sebari menodongkn pedang ke arah Queen.

"Hei lepaskan, atau lebih baik kita mati bersama."

Bledar!

Petir paling keras menyambar tepat di sisi Kingsley. Pria itu berjengkit kaget, menginjak lumpur basah. Lalu ... terpeleset jatuh. Dalam detik terakhirnya Kingsley meraih jemari Queen.

"Akhh!" Keduanya berteriak saat merosot jatuh ke tebing.

"Abra kadabra! Abra kadabra, datangkanlah kereta awan agar kami tidak jatuh. Aku belum kaweeen!!"

Queen : Penyihir Bobrok (TAMAT)Where stories live. Discover now