PART 13 INI ANJENG!

2.8K 533 23
                                    

QUEEN POV

Aku membuka mata, setelah rasa sakit yang berkali-kali menghujam dadaku yang rata dan tepos ini. Aku mendapati diriku berada di sebuah tempat yang amat dingin. Tempat ini rasanya ... tidak asing.

Ya!
Benar!

"Serius ini jalan menuju kota Icecity, Anjing!"

Hei, aku tidak memaki, aku hanya berteriak kesal pada Anjing jelek. Ah, tidak. Masih lebih jelek Kingsley. Anjing itu tampak menjulurkan lidahnya sambil mengongong.

Langkah kaki bocah kecil yang kutempati tubuhnya sangat lambat, kulitnya memerah karena terkena hembusan angin salju yang dingin. Kristal-kristal es tidak berhenti turun dari langit, nyaris menutup seluruh jalanan dan pohon-pohon.

"Hei paman!" seruku pada seorang pria tua yang lewat, dia tidak menyahut.

"WOY BUDEG!"

Dia masih tidak menoleh, hampir saja lupa bahwa aku ternyata sedang memasuki kenangan Seira.

Drap!
Drap!

Langkah kaki kuda terdengar bersahutan, pekikan orang-orang saling beradu dengan bisingnya riak angin di sini.

"Cari putri bodoh itu!"

"Kita tidak boleh sampai meninggalkan bukti!"

"Tapi dia cukup cantik, bisa kita perkosa!"

Deg.

Baiklah, siapa yang bisa tenang di situasi seperti ini? Dari lambang di baju mereka, jelas itu adalah lambang prajurit kelas atas kerajaan. Pembunuh jitu yang hebat.

Aku bahkan dengan pengecut. Ah, tidak lebih pengecut Kingsley! Merunduk di semak-semak dan tidak berani bernafas.

Srek
Srek ...

Terdengar langkah kaki yang diseret-seret, gadis kecil bersurai pirang dengan baju putihnya yang compang-camping berjalan dengan lesu. Seluruh tubuhnya berlumur darah. Saaat dia menoleh, ada tanda lahir di dahinya, tanda lahir yang persis seperti milik Seira!

"Seira?" Gumamku. "Seira jangan kesana bodoh!"

Seira tidak peduli, jari tengahnya teracung di depan para prajurit.

Hening sejenak ...

"BWAHAHAHA!" Para prajurit itu meledakan tawa.

"Anak kecil jangan bertingakah ya?" Seorang prajurit berujar dengan nada mengejek. "Jika kamu menurut, setidaknya kami akan buat kematianmu tidak begitu menyakitkan."

Seira mengangkat wajah. "Memang  ada kematian yang tidak menyakitkan?"

Gadis itu mengeluarkan belati dari balik tubuhnya.

"Hahahaha!" Para prajurit semakin tertawa ngakak. "Kau mau membunuh kami dengan pisau mainan itu? Itu bahkan tidak akan melukai kulit kami."

"Aku tahu, soalnya kulit kalian banyak dakinya."

Astaga Seira ... bisa-bisanya bocah itu! T~T

Jleb!

"AKHHHH!"

Itu bukan teriakan Seira, bukan juga teriakan para prajurit. Tapi teriakan panikku saat melihat Seira menusuk dadanya dengan belati.

"SIAPAPUN YANG TINGGAL DI DALAM SINI, AKU PERSEMBAHKAN NYAWAKU UNTUKMU, ASAL KAU BISA MEMBANTUKU MEMBALAS DENDAM. AKU RELA TERKURUNG DISINI SELAMANYA, MENJADI PEMBANTUM---"

Teriakan Seira terpotong oleh derai tawa para prajurit.

"Siapa yang minta tolong padaku?" Tapi, tawa itu langsung hilang seketika saat terdengar sebuah suara tanpa wujud.

"Aku!" Seira menjilat darahnya. "Ibu dan kakakku mati di perkosa mereka, ayahku juga hilang entah kemana. Tolong aku om!"

"Aku wanita."

"Oke, maafkan aku tante!"

"Aku masih muda!"

"Buruan anjing!"

"Ahahaha maaf!" Sesosok wanita bersurai hitam pekat berdiri melayang di udara. Tunggu .... itu ....

"BUNDA!"

Iya, itu ibuku, wanita yang sama persis seperti yang ada di foto itu. Wanita bermata teduh yang membuat dadaku berdentum cepat.

"AMORLALA DEMI ANAKKU QUEEN, SIHIR PEMBASMI KEJAHATAN DI AKTIFKAN!" ujarnya tegas.

Cahaya merah berpendar, berputar-putar. Lalu, melilit para prajurit itu. Bersamaan dengan teriakan mereka yang melengking, tubuh mereka jatuh terperosok ke dalam salju.

Terkubur hidup-hidup didalamnya. Lalu, sepi ...

"Mereka akan mati tersiksa perlahan-lahan," kata Selena
Pada Seira yang melongo. Wanita cantik itu menyentuh dada Seira, semua lukanya seketika hilang.

"Terimakasih, terimakasih!" Girang Seira.

"Kau sudah menjual jiwamu kan? Putri kerajaan, Diana?" Selena mengangkat alis. Seira membeku.

"Ka---"

"Aku tidak jahat, tidak berminat pada kerajaanmu, aku lebih baik mengurus putriku yang menggemaskan seumur hidupku," kata Selena.

"Aku hanya ingin kau menjaga kota ini dengan seluruh jiwamu," sambungnya. "Diana De Victoria, sekarang namamu berubah menjadi Seira Beliard."

"Beliard?"

Selena tersenyum. "Sejak kau menjual jiwamu, kau sudah menjadi bagian keluargaku, sudah menjadi kakak untuk putriku."

Lalu, setelah mereka berdua berpelukan. Cahaya putih mengaburkan pandangaku. Aku bangun lagi, dengan nafas terengah-engah.

Seira disampingku tersenyum, mengusap pelan pipiku.

"Hai ... adik.".

***

NYAI SENENG BANGET PREN, VOTENYA MELONJAK SETELAH NYAI APUS WATTPAD. ENTAH GIMANA KALIAN BISA NEMU CERITA GAK JELAS INI.

APA DUKUN SURUHAN NYAI MANJUR YA><

Queen : Penyihir Bobrok (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang