23

1.2K 262 0
                                    

Kingsley berbaring di ranjang, Queen memeluk lengannya. Mereka berdua menatap langit-langit kamar yang berhiaskan lukisan naga merah.

"Kau lama sekali," rajuk Kingsley.

"Hmm." Queen memejamkan matanya. "Kamu rindu?"

"Tidak!" Pekik pria itu kesal. "Aku menunggu kamu lama untuk mencabut kutukan biadab ini," sambungnya.

"Maaf, di sana aku melihat hal penting, terkait pemberontakan Hans dan Fabian. Mereka menggunakan penyihir,"

Cerita dari mulut Queen mengalir begitu saja, tentang bagaimana dia jatuh dan tersesat di sebuah tempat. Bertemu Haura, lalu menemukan surat dari Seira yang menyuruhnya pergi ke istana naga.

Kingsley mendengarkan dengan seksama.
Tanpa menyela, dia memerhatikan bagaimana Queen bicara, matanya yang selalu mengerjap-ngerjap lucu, sedangkan bibirnya yang terkadang mengerucut. Menggemaskan.

"Besok waktu terakhir untuk bisa menyelamatkan para penduduk desa yang disihir dan menyelamatkan kota IceCity!" Queen bangkit dari acara rebahannya. "Kita harus memikirkan rencana agar raja naga mau membantu kita!"

Kingsley termangu. "Aku bisa mengulur waktu."

Queen menyipitkan matanya. Kemudian, tertawa keras. Dari wajah tertekan Kingsley, si gadis bisa tahu isi pikiran sang pangeran. Demi negaranya, Kingsley rela menggadai harga dirinya.

"Baiklah King, aku akan berusaha menyelamatkanmu sebelum pantatmu tertusuk," ujar Queen dengan nada mengejek.

"Sialan!" Kingsley berdesis sambil menarik tubuh Queen, gadis itu terjatuh kedalam pelukannya.

"Argh lepaskan!"

"Tidak mau haha, rasakan ini!"

Kingsley semakin mengeratkan pelukannya, lalu Queen semakin meronta karena sesak nafas.

**

Jika hari ini dia gagal, dia akan mati. Jadi, Queen berusaha mencari informasi di perpustakaan kerajaan. Gadis itu ditemani oleh kepala pelayan kerajaan naga.

"Paman, tinggalkan aku sendiri!" Pinta Queen.

"Kenapa pangeran?"

"Aku tidak fokus jika diawasi!"

Paman pelayan menganguk patuh, lalu meninggalkan Queen sendirian di dalam perpustakaan yang luas. Queen berdecak kagum, tangannya dengan tergesa-gesa mencari buku yang berguna.

Dia harus kembali sebelum Kingsley kehilangan keperawanan!

"Eh?" Tangannya mengantung saat melihat sebuah buku yang terlihat istimewa.

Karangan Samuel---raja Naga.

Setelah membacanya sebentar, Queen menyeringai.

***

"Aku belum siap paman."

"Ayolah aku akan membuatmu ketagihan," rayu Samuel pada Kingsley yang nyaris muntah.

Lama sekali, dasar penyihir sialan! Rutuk Kingsley kesal dalam hati. Tubuhnya beringsut mundur menghindari bibir Samuel yang berusaha menyosor.

Grep!

Samuel menahan tangannya, raja naga itu tersenyum mesum.

"Argghh, selamatkan keperjakaanku!" Seru Kingsley kelewat panik.

Samuel menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah sang pangeran. Dia berbisik dengan suara berat, kentara menahan nafsu.

"Jangan bercanda sayang." Panggilan itu membuat perut Kingsley seperti di aduk-aduk.

"Apa yang dilakukan seorang gadis berpakaian seksi kekamarku tengah malam begini, kamu pasti mencari kepuasan bukan?"

Kingsley benar-benar mau menangis kala tangan lebar Samuel bergerak perlahan, meremas dadanya.

"BWAHAHAHAH!"

Sebenarnya Queen sudah datang daritadi, dia sengaja mengulur waktu untuk menyaksikan penderitaan Kingsley.

"Amorlala!" Queen menyerukan mantra di saat-saat genting, cahaya putih menerangi kamar, memgaburkan pandangan sang raja naga.

Frez ...

Ruangan itu membeku begitu saja saat Kingsley tiba-tiba berubah ke wujud aslinya. Dengan posisi Samuel menindih tubuhnya, sementara tangan sang raja naga masih berada di atas dada rata Kingsley.

"Akhh!" Samuel memekik, pria itu dengan panik berguling kesisi ranjang, menghunuskan pedang ke hadapan Kingsley.

"Penyusup!" Teriaknya panik.

Wajahnya semakin memerah saat Queen juga berubah menjadi wujud Anna.

"Grace," bisik Queen.

Samuel menoleh dengan matanya yang perlahan menjadi orange.

"Jangan sebut nama itu dengan sembarangan, gadis sial!" Maki Samuel.

Queen menelan salivanya susah payah.

"AKU PUNYA KENALAN YANG BISA MENGHIDUPKAN KEMBALI ISTRIMU!"

Samuel seketika menjatuhkan pedangnya.

Queen : Penyihir Bobrok (TAMAT)Where stories live. Discover now