part 10

3.1K 521 5
                                    

"Dunia luar penuh tantangan, tapi justru tantangan itu menyenangkan."

Mereka membahas tentang sisi gelap dunia setelah menceritakan tentang keindahan-keindahannya.

Kingsley tersenyum, merapihkan anakan rambutnya yang terhempas angin sore. Mereka bertiga, Queen, Kingsley, dan si gadis bertudung merah---Lily duduk di hamparan rumput ilalang.

"Tantangan?" Lily mendengarkan dengan serius.

"Ya, aku penyuka tantangan," kata Kingsley. "Tantangan itu ada di setiap sudut dunia. Di laut biru dengan debur ombaknya yang tenang, ada hiu atau hewan buas lain yang bisa menerkam kapan saja, di gunung ada perompak, di laut ada para pembajak, bahkan di istana sekalipun manusia tidak bisa lepas dari bahaya."

Lily bergidik. "Aah, menakutkan! Menurutmu apa yang paling menakutkan, hiu, hantu?"

"Manusia," jawab Kingsley. Mata sewarna lautannya yang dalam itu melirik pada Queen, bibirnya menyungingkan seringai menyebalkan. "Ada seorang gadis jahat yang suka menindas orang, dia kurang ajar, bodoh, jelek, tapi selalu dimanja ayahnya."

Queen yang nyaris terlelap karena di buai angin sore melebarkan pupil matanya.

"Waah jahat sekali," komentar Lily. "Apa yang terjadi padanya?"

"Dia hilang," ujar Kingsley. "Lalu, kembali lagi dengan wajah cantik dan kepribadadian yang berbeda, tapi sikap menyebalkannya masih sama. Di pertemuan pertama dia menjatuhkan pangeran ke jurang, mengutuknya lal---"

"Kau mau mendengar ceritaku?" Queen menukas perkataan Kingsley yang belum selesai. Matanya berapi-api membuat Kingsley nyaris meledakan tawa.

"Ada seorang pangeran yang egois, keras kepala, bodoh, sok tampan padahal gak tampan-tampan amat."

Rahang Kingsley nyaris jatuh saat Queen mendadak bangun dari pangkuannya, kepala gadis itu menghantam dagu kingsley. Kingsley yakin itu sakit, tapi queen bahkan tidak meringis untuk menghentikan 'ceritanya'.

"Dia selalu merendahkan seorang wanita, wanita itu lupa ingatan, tidak punya keluarga atau tempat untuknya pulang." Qeen menjeda cukup lama.

"Pangerannya jahat, tidak sepatutnya pria jahat pada wanita!" Kata Lily. "Lalu apa yang terjadi pada gadis itu dan si pangeran?"

"Sebuah kejadian membuat mereka terjebak bersama, panger---"

"Pangeran pasti sangat kesal larena harus berdekataan dengan wanita bau ompol," tandas Kingsley pedas.

"Pangerannya tidak kesal," ujar Queen. "Bahkan dia memeluk si gadis semalaman dengan erat."

Hening ...

"Humph!" Queen menutup mulut saat sadar dia keceplosan. Kingsley mengerjap, ada semburat merah di ujung telinganya. Pria itu berdehem, serentetan ingatan tentang kejadian di jurang terlintas begitu saja.

Aku takut ...

Kingsley memerah

Takut kehilanganmu ...

Dia berharap bisa menghilang sekarang juga!

"Hei!" Seorang gadis berlari, rambutnya biru, dikepang satu, gaun merah yang dikenakannya sangat kontras dengan kulitnya yang sepucat salju.

"Lily aku mencarimu dari tadi."

Matanya memindai dua orang asing di samping Lily dengan bingung.

"Kak, ini Maemunah dan Sam!" Ujar Lily. "Mereka pendatang."

"Hai." Gadis bersuarai biru itu menyodorkan jemarinya. "Aku Seira, gadis pelindung kota ini."

Lily berdiri. "Dia yang menghangatkan seluruh kota dan melindungi para warga desa," kata Lily sumringah.

Seketika Kingsley dan Queen saling berpandangan.

Queen : Penyihir Bobrok (TAMAT)Where stories live. Discover now