part 15 nih makin gaje pren😙

2.5K 401 15
                                    

Flasback.

Gadis bersurai putih itu mengusak rambutnya kasar, Lily nampak heran dengan perubahan nona-nya itu.

"Apa kamu galau karena Tuan muda Kai tidak datang?" Tanya lily sambil menyeringai penuh ejekan. Berpikir dengan menggodanya akan membuat Seira malu.

"Oh tentu saja," kata Seira angkuh, "aku sangat rindu sentuhannya."

"Kyaak nona!" Pekik Lily kesal, wajah gadis itu memerah sampai ke telinga. "Jangan berbicara hal itu di depanku," sambungnya sambil menutup mata.

Seira terkekeh. "Bukankah kemarin kau baru dicium baehyun?" Gadis itu mengedip.

Lily memerah sampai ke leher.

"Di pipi," lanjut Seira. "Seperti ini muaccch, kau terlihat sangat BERNAPSU." Seira dengan sengaja menekan kata bernapsu. Sontak saja memhuat Lily berlari panik sampai menabrak tiang kastel.

"Nona jangan berkata seperti itu!!"

Gadis itu tertawa pelan.

Kepergian Lily membuat Seira kembali menatap batu rubi merah di depannya, melafalkan mantra. Dan ... dia melihat Queen beraktivitas seperti biasa. Makan makanan sisa, direndahkan pelayannya, di fitnah adik tirinya.

Rasanya, Seira ingin sekali berteleportasi kesana dan meledakan seluruh gubuk duke Beliard.

"Eh?"

Mata Seira yang tadi dihiasi api emosi berkedip berkali-kali saat melihat Queen di dorong ke danau. Cahaya merah menembus tubuhnya. Lalu ... dia tidak kembali lagi.

***

"Seperti itu." Seira mengakhiri ceritanya. "Cahaya merah itu memutus kontak kita."

Queen hanya mendengarkan seperti orang bloon.

"Hei, sepertinya saat masuk ke danau otakmu ikut hanyut juga Queen." Seira mencebik. "Atau di reset ulang?"

Queen menggaruk kepalanya. "Kai itu siapa?" Tanya gadis itu mengalihkan pembicaraan.

"Pacarku." Seira menghentikan ucapannya. "Kamu," lanjutannya nyaris membuat Queen melompat kedalam danau.

"Aku tidak belok ya! Walau aku lupa ingatan aku mana mungkin lupa bahwa aku masih suka pisang. Kamu jangan mengada-ngada, aku adalah penyihir jahat dan anak bodoh keluarga beliard, bukan penyihir lesbi!" Emosi Queen.

"Queen, kamu argh!" Seira kesal. "Sepertinya kamu bukan hilang ingatan."

"Lalu?"

"HILANG KEWARASAN!"

Seira menghembuskan nafas. Menyentuh bahu Queen. "Kau masuk kesini dengan identitas Kai kekasih Seira, itu dilakukan agar keberadaanku sebagai putri raja tidak diketahui siapapun. Karena putri Beliard selalu diawasi," jelas Seira.

"Aku bisa berubah jadi Kai?" Queen specheles.

"Kau bisa berubah jadi apapun! Bahkan jadi diriku," kata Seira.

"Lah kok iso?"

Seira menarik   jemari Queen, mendudukannya dibawah pohon berdaun biru, tepat di sisi danau. Seira menyuruh Queen melapalkan beberapa mantra. Cahaya emas beependar, terasa hangat mengitari tubuh Queen.

Sring!

Tubuh Queen yang tadinya berupa anak lelaki bertumbuh tinggi seketika, kulitnya berubah menjadi seputih salju. Rambutnya memanjang, berwarna ungu yang menawan.

"Waah aku berubah lagi!" Seru Queen kagum.

"Kau tahu mengapa kanu berubah?" Seira melempar pertanyaan yang ditanggapi Queen dengan gelengan. Tapi bukan geleng-geleng mama muda.

"Konsep berubah itu tidak sesedarhana yang ada di dongeng, Queen. Sosok yang kau pakai sekarang bukan muncul tiba-tiba."

"Lalu?"

"Tubuh ini ada pemiliknya, namanya Anne. Lalu, kau masuk kedalam tubuhnya."

"Maksudnya dia kerasukan?"

"Bisa dibilang begitu juga sih." Seira mengangkat bahu.

"Aku setan dong? Apa aku sudah mati?" Queen memekik sambil mencubit dadanya.

Seira memijit pelipisnya. "Konsepnya seperti menjual jiwa, mereka yang pernah kau selamatkan dimasa lalu menjual jiwa mereka kepadamu. Jadi, mereka memberikan akses untuk ruhmu keluar masuk tubuh mereka."

Penjelasan Seira membuat Queen benar-benar Spechlees!

"Anne ini adalah gadis yang hampir mati oleh ibu tirinya, dia meminta tolong padamu," ujar Seira.

"Lalu apa yang aku lakukan?"

"Kau memperkosa anak dari ibu tirinya."

BYUR!

Kali ini, saking kagetnya Queen benar-benar melompat kedalam danau. Sedangkan Seira ngakak.

"Kau adalah penganut, mata dibalas mata, tangan dibalas tangan, nyawa dibalas nyawa." Seira mengulurkan tangan, membantu Queen naik ke permukaan.

"Lalu, setelahnya apa yang terjadi?"

"Setelah melecehkannya, kau memotong alat kelamin si anak, dia menjadi gila, karena malu ayahnyapun membuangnya. Ibu tiri yang marah kalap dan nyaris menusuk sang suami, dia lalu di penggal" kata Seira, gadus itu bercerita dengan nada riang. Seolah kehancuran keluarga tiri itu begitu memuaskan.

"Nasib sang ayah? Apa Anhe hidup berbahagia bersama sang ayah setelahnya?"

Seira menggeleng.

"Anne meracuninya, atas saranmu. Lalu dia merebut posisi duke dengan bahagia, ending yang luar biasa bukan?"

Queen lemas. "Astaga aku jahat sekali," gumamnya.

***

NYAI NGETIKNYA DI BUS NIH PREN, GONJAL-GANJUL JADI MAKLUM KALO BANYAK TYPO.

Queen : Penyihir Bobrok (TAMAT)Where stories live. Discover now