Dua Garis Merah

37.4K 1K 14
                                    

Satu bulan terasa begitu cepat, bagas akan berangkat tepat hari ini juga.
Sudah sejak kemarin ,bagas mempacking  semua barang2 yang akan ia bawa .

Ditemani  camellia dan tentunya teman2 nya. Dan hari ini ,tepat nanti jam 1 siang .
Semua teman2 dan sahabat bagas akan ikut mengantarkan keberangkatan bagas ke bandara.

Hal yang tidak mengenakkan menimpa camellia , sejak kemarin sepulang dari menemani bagas seharian , camellia merasa pusing dan meriang.

Sudah sejak kemarin malam juga ,ia mual mual dan muntah , memuntahkan sedikit cairan  yang sangat pahit terasa di mulut dan tenggorokannya.

Kemudian saat ini pun masih sama, camellia baru saja keluar dari wastafel setelah membasuh mulutnya.
Ia memegang perutnya yang terasa sakit.
Ia juga memijit pelan pelipisnya berharap bisa meredakan pusing yang dideritanya.

Ia berdoa semoga nanti siang ,kondisinya sudah kembali sehat dan bisa ikut mengantarkan kekasihnya itu berangkat ke bandara.

Namun kalau melihat dirinya yang semakin meriang dan pusing , camellia tak yakin nanti ia bisa sanggup mengantar bagas sampai di bandara.
Untuk berdiri saja rasanya sudah seperti tak akan kuat.

Camellia merasa heran , padahal dia tidak salah makan , atau mungkin keracunan.
Namun reaksi tubuhnya benar2 berbeda dari biasanya.Camellia merasa ada hal baru dalam dirinya.

Ia pun menelfon nadia , tetangga sebelah apartemennya yang sudah menjadi teman akrab camellia.
Berharap nadia bisa memberikan solusi atau obat alami yang bisa meredakan mual dan pusing nya.

"Nad , ke apartemen aku sebentar dong. Aku lagi masuk angin nih "camellia mengirimkan Voice note itu sembari memejamkan matanya dan bersandar di sandaran sova.

Nadia langsung membuka pesan itu. Tidak menunggu berapa lama pintu apartemen camellia di ketuk.
Camellia sudah tahu siapa orangnya , dan dengan tertatih tatih ,ia pun membukakan pintunya.

"Ya Ampun mel ... Muka kamu pucet banget ... Kamu sakit ??" ucap nadia heboh setelah masuk ke apartemen camellia sembari menempelkan punggung tangannya di kening camellia.

Camellia mengangguk lemah.
"Aku kok 2 hari belakangan ini ngerasa mual , sama sering pusing ya nad.. Kira2 kamu punya resep obat alami gak buat ngeredain pusing ku ?" tanya camellia pelan.

Nadia pun mengangguk
"Kamu kok baru bilang sekarang sih , kalau bilang dari kemarin kan jadi lebih cepet aku dateng kesini nya. Beberapa hari ini soalnya toko lagi rame , jadi aku jarang main ke sini " sesal nadia merasa bersalah.

Nadia memapah camellia ke kamarnya dengan perlahan.
"Tiduran dulu, aku buatin teh anget sama peresan kunyit dulu " ucap nadia dan camellia pun mengangguk.

Ia memejamkan matanya dengan tangan yang masih setia mengelus perutnya sendiri.
Nadia pun kembali dari dapur milik camellia,dan meletakkan baki berisi teh hangat dan perasan kunyit disebelah nakasnya.

Namun sesuatu benda berhasil mencuri perhatiannya , Nadia mengambil kotak itu sembari melebarkan mulutnya.

"Ya Ampun Mel !!!" pekik nadia heboh membuat camellia yang sedang memejamkan matanya dengan damai berjingkat kaget.

" Kamu kesini mau ngobatin aku atau mau bikin telingaku budeg sih nad.?" ringis camellia pelan .

"Benda ini ,,,!!" gumam nadia pelan sembari mengambil kotak kecil itu membuat camellia menoleh.
Seketika matanya melotot kaget , Camellia segera merebut kotak tersebut.

Ya , itu merupakan kotak kondom yang selalu bagas gunakan ketika bersamanya.
"Kalian pernah itu an ?" tanya nadia sambil menyatukan kedua jari telunjuknya mengisyaratkan ciuman atau sejenisnya.

Jodohku Murid MesumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang