DUA📍

1.6K 269 73
                                    


Hai-hai semua

Sebelum membaca jangan lupa
Follow dulu Nura ya.

Happy reading

Hari ini Santosa sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur. Setelah ia pulang dari sekolah, ia langsung menjemput adiknya di sekolah sd,
karena supir pribadi milik keluarganya sedang pulang kampung. Jadi Santosa yang menjemput adiknya.

Saat cowok itu akan memejamkan matanya tiba-tiba saja ada notip dari handphone miliknya membuat ia mengambil benda gepeng itu disaku celana abu-abunya.

          SALIDEGI

Gilang: Woy pada dimana? Futsal yuk.

Delvin: Kalo si Tosa ikut, gue juga ikut.

Lingga: Gue ikut tapi bentar main epep dulu.

Gilang: Game burik masih di mainin.

Lingga: Bacot lo!

Delvin: jadi nggak nih main Futsal?

Gilang: jadi.

Lingga: jadi.

Delvin: Si Tosa nggak on woiii.

Lingga: Coba telpon.

Santosa: Gue nggak ikut mau nemenin adek gue belajar.

Delvin: Gue mau telpon eh lo nya on juga.

Gilang: yah, gak seru kalo nggak ada lo Sa, kan lo yang paling jagonya.

Lingga: Iya Sa, ikut dong.

Delvin: Gue juga nggak jadi ikut deh.

Gilang: Lo juga? Emang lo sibuk apa?

Delvin: Kelinci gue belum di kasih makan woii.

Gilang: Idih, jadi lo lebih mentingin kelinci dari pada temen lo?

Delvin: kelinci gue lebih berharga dari pada lo.

Lingga: ngakak.

Gilang: Ngeselin lo vin!

Lingga: Lang kita berdua aja yang Futsal.

Gilang: yaudah gue siap-siap dulu.

Santosa menghela napas pelan. Lalu ia menutup kembali hpnya dan meletakannya di sebelah.
Gara-gara teman-temanya itu ia jadi tidak bisa tidur. Lalu ia bangun dari posisi rebahanya dan menganti baju sekolahnya. Karena dari sejak pulang, cowok itu belum sempat ganti baju.

Setelah selesai menganti baju Santosa masuk ke kamar adiknya. Santosa menghela napas panjang, ia tidak heran lagi dengan kamar adik perempuannya yang berantakan oleh mainan-mainan.

Santosa selalu membantu adiknya belajar. karena adiknya yang selalu mengeluh kalo kakanya pintar tapi adiknya kurang pintar, jadi gadis itu memintanya untuk mengajarinya.
Gadis kecil itu baru berumur 7 tahun dan dia sekolah sd namanya Sania Putri Argadana yang sering dipanggil An oleh keluarganya.

"An, ayo belajar," ajak Santosa membuat gadis kecil itu menoleh ke
belakang, karena ia sedang bermain boneka.

"Iya, Kak." An menurut dan mendekat ke arah meja belajar yang ada di kamarnya.

"Kak, aku nggak ngerti deh sama pelajaran matematika, soalnya pada susah-susah mana harus ngitung lagi," keluh adiknya yang sedang memegang buku dan pulpen.

"Matematika itu mudah kok An, coba An pokus deh pas belajar matematika nanti juga pasti An bisa dan kamu pasti suka sama pelajaran ini."

"Tapi Kak aku nggak bi---"

Santosa menempelkan jari telunjuknya tepat di bibir gadis kecil itu. "Kalo nggak bisa namanya bukab belajar, An."

"Kan Kakak  itu pinter jago lagi sama pelajaran matematika," balas An sambil memanyunkan bibirnya. Gemas.

"Kakak juga dulu nggak bisa An, tapi
Kakak belajar terus sampai bisa."

"Tapi."

"Nggak ada tapi-tapi ayo belajar sekarang, mana yang nggak ngerti?"

"Yang ini Kak, susah banget," tunjuk An dengan pulpennya pada buku yang dipegangnya.

🌙🌙🌙🌙

Fauna sedang berjalan sendirian di koridor sekolah. Gadis itu menjadi sorotan para murid-murid yang ada di sana karena dia adalah anak baru.

Banyak yang bisik-bisik
membicarakan Fauna, mungkin
karena Fauna cantik jadi mereka semua membicarakannya.

"Hai cantik boleh kenalan dong," ucap salah satu cowok datang dari depan bersama satu temannya.

"Apaan si lo." Fauna memutar bola matanya malas lalu ia melanjutkan perjalanannya tanpa mau membalas cowok itu.

"CANTIK-CANTIK TAPI SOMBONG!" ujar cowo itu marah karena ditolak oleh Fauna.

Emang lo ganteng," batin Fauna.

Gadis itu berjalan dengan santai dan saat itu ia melihat ada seorang cowok yang berjalan kearahnya membuat ia memperhatikan cowok itu. Karena rasanya ia pernah bertemu dengan cowok tersebut. Fauna semakin menyipitkan matanya.

Cowok tampan tersebut melihat cewek yang ada di depan tengah memperhatikannya membuat ia membuka buku yang dipegangnya, dan ia berapi-api membaca buku tersebut sambil berjalan. Membuat Fauna geleng-geleng kepala karena bisa-bisanya cowok itu berjalan sambil membaca buku tanpa melihat ke arah depan, bagaimana coba kalau cowok itu menabrak tembok? Mungkin Fauna adalah orang pertama yang akan menertawakannya.

Saat mereka sudah semakin dekat.
Fauna jadi teringat kejadian satu hari yang lalu saat ia menabrak seseorang dan menumpahkan jus lemon miliknya ke cowok itu. "Itu 'kan cowok yang nggak sengaja gue tabrak," gumam Fauna.

"Kalo jalan tuh liat ke depan, bukan baca buku," ucap Fauna saat berada di sebelah cowok itu.

Namun tak ada balasan dari Santosa.
Ia tetap berjalan ke depan sambil membaca buku tanpa mau menoleh ke arah Fauna yang ada di sebelahnya.

Fauna terdiam sejenak dan memperhatikan punggung cowok itu
yang sudah jauh. Fauna mendengus kesal karena bisa-bisanya dirinya di cuekin oleh seorang laki-laki. Padahal semasa ia bersekolah di Surabaya ia menjadi rebutan para cowok-cowok.
Tetapi kenapa dengan cowok itu? Dia tidak mau berbicara bahkan tidak mau melihat wajah Fauna.

Fauna semakin penasaran dengan cowok itu, lalu ia pun berlari mengejar cowok itu dari belakang membuat para siswa-siswi yang ada di sana memperhatikannya.

Gadis itu mencekal pergelangan tangan Santosa dengan ngos-ngosan karena ia berlari lumayan jauh. Santosa dibuat kaget dengan kehadiran cewek itu, dan berani-beraninya cewek itu  memegang tangannya. "LEPASIN!" pinta Santosa pada gadis yang ada di sebelahnya.

"Nah ngomong juga lo."

Fauna tidak juga melepaskan tangannya dari cowok itu membuat Santosa menghempas tangan cewek itu dengan sedikit kasar.

"Kenapa si lo?" tanya Fauna karena tanganya disingkirkan oleh Santosa.

"Jangan pegang-pegang kita bukan mukhrim," kata Santosa sambil mengambil bukunya yang terjatuh.

Saat itu juga Fauna tertawa dengan perkataan Santosa. Karena baru pertama kalinya ia bertemu dengan cowok yang seperti itu. "Emang ya lo itu beda dari cowo lain," balas Fauna.

"Dalam ajaran Islam laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya dilarang bersentuhan," tegas Santosa lalu ia pergi meninggalkan Fauna sendiri di depan lapangan sekolah.

"GUE CUMA MAU MINTA MAAF SOAL KEMARIN! teriak Fauna membuat
murid yang ada sana menoleh kearahnya.

Cowok yang sudah jauh itu mendengarnya lalu dia menoleh ke belakang. " Ya, gue maafin," jawab Santosa lalu melanjutkan kembali perjalanannya.





























Terimakasih😗😙

Boleh dong minta vote sama
Komenya gratis ko😹

Salam: ~ Nura ~ l y o guys

🍊See you🍊

SANTOSA {END}Where stories live. Discover now