DUA PULUH TUJUH📍

762 99 60
                                    

Fauna terbangun dari tidurnya, ia mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali lalu menoleh ke samping.
"Loh Santosa kok gak ada," gumamnya. Cewek itu pun bangkit dari tidurnya.

Ia membuka pintu wc, tapi tidak ada sosok lelaki tersebut. Lalu berjalan ke ruangan tengah.

"Sa, kamu di mana?!" teriak Fauna.

Namun tak ada jawaban.

"Mungkin di dapur kali, ya?" pikirnya. Ia pun bergegas mencari sosok lelaki tersebut ke arah dapur.

Saat sudah sampai, Fauna tidak menemukannya juga. Kemana suaminya itu pergi?

"Apa jangan jangan Santosa udah berangkat kerja, ya?" tebaknya. "Tapi masa pagi-pagi gini?"

Cewek dengan memakai baju tidur bermotiv beruang itu melangkahkan
kakinya ke depan rumah, dan melihat ke arah garasi mobil.

"Mobilnya juga gak ada ... berarti Santosa udah pergi dong," ucapnya.

Fauna langsung berlari kecil ke dalam
rumahnya lagi, ia mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. Dengan cepat ia mencari nomer suaminya lalu memencet tombol hijau.

"Sa, please angkat telepon aku." Fauna mengigit jari telunjuknya sambil menempelkan hpnya di sebelah telinga.

Fauna sudah menelponya berkali-kali, tetapi tidak aktip juga. Ia pun mengembuskan napasnya kasar.
"Sa, kamu ke mana si? Jangan bikin aku cemas dong."

🌙🌙🌙🌙

"Selamat pagi, Pak. Eh.. ko tumben sekali datang pagi-pagi seperti ini, Pak?" ucap OB yang bernametag Ujang itu, ia sedang mengepel lantai depan.

"Pagi juga. Iya saya lagi pengen aja," balas cowok dengan memakai jas hitam itu tersenyum tipis.

Ujang mengaggukan kepalanya. "Oh iya, Pak."

"Saya ke ruangan dulu," kata Santosa yang langsung diangguki oleh Ujang.

"Iya, Pak."

Lalu lelaki dengan berperawakan tinggi dan tubuh yang tegas itu berjalan kembali sambil memasukan satu tangan ke dalam celananya.

"Pak Tosa!" teriak Ujang.

Dengan refleks Santosa menoleh ke belakang. "Iya, kenapa?"

"Mau dibikinin teh atau kopi gitu, Pak?" tawarnya.

"Nggak keduanya," jawab Santosa.

"Oh iya deh, Pak," ujar Ujang sambil tersenyum tipis.

Santosa pun melangkahkan kakinya kembali dan menaiki lift menuju ruangannya.

Saat sudah sampai cowok itu duduk di kursinya. Ia menyimpan ponselnya itu di atas nakas dan sengaja mematikan handphone-nya.

Entah kenapa cowok itu datang ke sini pagi-pagi sekali, padahal masih jam 6 pagi. Biasanya Santosa akan berangkat kerja pukul 7 pagi.

Jemarinya mengambil sebuah poto yang dipajang di atas nakas. Itu poto Fauna dan dirinya yang sedang berlibur di Bali.

Santosa menyandarkan bokongnya kebelakang kursi sembari menatap poto yang dipegangnya. "Kenapa kamu harus bohongin aku?" ucap Santosa menatap poto Fauna yang tersenyum ceria itu bersama dirinya. "Aku benar-benar kecewa sama kamu Fauna!" Lelaki berpipi
lesung tersebut meletakkan kembali poto itu ditempatnya yang semula.

Memorinya teringat lagi saat melihat kejadian Fauna dengan mantan kekasihnya itu saat berpelukan di taman, ditambah saat Fauna diantar pulang oleh lelaki yang bernama Baskara itu, membuatnya tersulut emosi saat mengingatnya lagi.

SANTOSA {END}Where stories live. Discover now