DUA PULUH EMPAT📍

711 106 46
                                    

°°°°Happy reading°°°°


"Oh jadi ini rumah lo?" ucap Baskara setelah sampai di depan rumah Fauna.

"Ya,"

Cowok tersebut beralih melihat ke arah Fauna, dan tangannya terangkat untuk melepas helm yang ada di kepala Fauna. Tapi sayangnya Fauna menepisnya dengan kasar. "Gue bisa sendiri."

Fauna membuka helm tersebut lalu memberikannya pada Baskara. "Thanks udah antar gue pulang," lontar Fauna sembari membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Iya Fa," balas Baskara tersenyum. "Sana masuk ke dalem," suruhnya.

"Sana lo pulang, ngapain masih di sini?!"

"Iya galak banget si, ini juga mau pulang tau...."

Baskara menatap Fauna sebentar lalu
menyalakan mesin motornya, dan lelaki itu pun pergi bersama motor besarnya. Fauna melihat kepergian cowok itu yang sudah jauh. Ia pun masuk ke dalam rumahnya.

"Kok gelap si," gumam Fauna saat sudah masuk ke dalam rumah.

"Apa jangan jangan Santosa udah tidur kali, ya," pikirnya.

Ia pun berjalan dengan pelan-pelan seperti orang yang mau maling saja.

Tiba-tiba seluruh lampu menyala dan sosok lelaki dengan berperawakan tinggi tersebut berjalan mendekati Fauna sambil bertepuk tangan. "Bagus ya, pulang malem gini sama cowok!" tandas Santosa.

Deg!

Napas Fauna tercekat dan sekujur tubuhnya bergetar, ia sangat takut pada suaminya itu karena Santosa pasti marah.

Santosa menyilangkan tangannya di depan dada, cowok berkaos hijau tersebut menatap tajam pada Fauna. "Dari mana aja, hm!"

Fauna menatap Santosa dengan takut.
"A-aku tadi ke dufan dulu sama teman-teman, dan maaf ya tadi telpon dari kamu gak ke angkat karena aku gak buka hp," ungkap Fauna gugup.

"Trus cowok itu siapa, hm?!"

Deg

Tubuh Fauna semakin bergetar, ia harus bagaimana memberi tahu Santosa kalo cowok yang mengantar pulang dirinya adalah mantan kekasihnya dulu.

"Jawab!" bentak Santosa membuat Fauna tersentak.

"Di-dia---"

Bruk

Santosa mendorong tubuh Fauna ke tembok dan mengurungnya agar tidak bisa kabur. Cewek tersebut semakin ketakutan karena Santosa seperti singa yang akan mengamuk.

"Cowok itu siapa, hah?!" geram Santosa.

Fauna menundukkan kepalanya karena tidak berani menatap mata Santosa. Ia lebih baik tidak menjawabnya dari pada harus memberi tahu pada Santosa yang akan semakin memburuk.

Santosa semakin kesal karena Fauna tak kunjung menjawabnya. Cowok itu menghembuskan napasnya kasar. "Kalo gue lagi ngomong jawab, dan liat ke sini!" murka Santosa.

Fauna mengigit bibirnya takut, ia mendongak dengan mata yang berkaca-kaca. "Ma-maaf, Sa," lirihnya.

"Gue nanya siapa cowok itu! Bukan maaf!"

Fauna semakin takut melihat Santosa yang tak seperti biasanya. Tatapan Santosa semakin tajam, rahangnya mengeras hingga urat-urat di lehernya terlihat jelas.

"Siapa cowok itu Fauna!"

"Di-dia ma-mantan aku dulu," jawab Fauna, lalu menundukkan kepalanya ke bawah.

Kedua tangan Santosa mengepal kuat saat Fauna mengatakannya, amarahnya sudah di ujung ubu-ubun. cowok itu tidak suka bila istrinya dekat-dekat dengan cowok lain, apa lagi itu yang mengantar pulang Fauna adalah mantan kekasihnya, membuat Santosa semakin marah.

SANTOSA {END}Where stories live. Discover now