TIGA PULUH TUJUH📍

786 86 11
                                    


Hai hai⛄

°°°°Happy reading°°°°




Pagi ini, Santosa sedang mencuci mobilnya di depan rumah bersama istrinya yang tercinta.

Lelaki berperawakan tinggi tersebut menyabuni mobilnya menggunakan spons, sedangkan Fauna mengambil air keran yang tidak jauh dari sana.

Setelah ember sudah penuh, Fauna menjijingnya dan diletakan di pinggir Santosa. Tangan Fauna mengambil air selang yang ada di bawah lalu menyemprotnya ke mobil.

"Kamu mending duduk aja sana, biar aku aja," ucap Santosa.

"Enggak, aku mau bantuin kamu. Masa iya suaminya cape, tapi istrinya duduk santai aja sambil ngeliatin. No no no, aku gak mau jadi istri yang durhaka," kata Fauna sambil mengacungkan telunjuknya dan di gerakan ke kanan dan ke kiri.

"Tapi aku takut kamu cape."

"Enggak! Ih kamu mah gitu, aku mau bantuin suami aku, jadi kamu jangan larang-larang aku!"

Santosa menghela napas pelan dan terkekeh. "Yaudah, iya, biasa aja kali gak usah ngegas."

"Nyenyenye."

Mereka pun kembali terdiam lagi. Dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Fauna melirik Santosa yang ada di samping, lalu ide jail datang dari dalam otaknya. Ia tersenyum yang tidak bisa diartikan, dan mulai menjalankan aksinya.

Fauna sedikit menjauhkan dirinya dengan lelaki itu. "Sayang," panggil Fauna. Santosa menoleh.

Saat itu juga Fauna menyemprot wajah suaminya menggunakan air selang. Dan dia tertawa terbahak-bahak. Sungguh istri yang lak....

Lelaki berkaus oren tersebut mengusap wajahnya yang sudah basah. "Kamu bener-bener, ya!"

"Maaf Sa, aku gak sengaja, eh.. maksudnya disengaja!" Fauna langsung berlari dari sana dengan cepat.

"AWAS KAMU AKU BALAS!" Santosa mengambil selang yang satunya lagi lalu berlari mengejar Fauna.

Merekapun saling kejar-kejaran ala-ala film serial India di depan halaman rumah mereka yang begitu sangat luas.

Santosa menyemprot tubuh Fauna dari belakang, dan akhirnya Fauna pun menjadi basah kuyup. Ia tertawa puas karena bisa membalasnya.

Cewek itu membalikkan tubuhnya ke belakang, lalu membalas Santosa----menyemprotnya kembali.

"Kamu benar-benar ya, sini kamu jangan lari!" Santosa mengejarnya lagi kala Fauna sudah kabur. Cewek itu bersembunyi di balik mobil hitam.

Merasa ada yang memegang pundaknya dari belakang, Fauna pun menoleh dan berteriak, "Aaaaaaaaaa." Dia berteriak sambil menyemproti wajah suaminya.

"Astagfirullah sayang, kamu benar-benar bikin aku tambah cinta sama kamu! Anak nakal" teriaknya.

"Huaa, kaburrr, bapak Santosa ngamuk!" Fauna berlari lagi dari sana dengan membawa selangnya.

Santosa mengejarnya kembali, ia tidak akan membiarkan Fauna lepas darinya. Mereka berdua memutari pohon besar yang ada di depan rumahnya, dan hap-----Santosa berhasil menangkap Fauna, dia langsung memeluknya dari belakang.

"Lepasin!" Fauna memberontak.

"Enak aja, gak akan. Kamu udah nakal ya, sama suami sendiri."

Lalu tangan lelaki itu menggelitik pinggang istrinya, membuat sang empu merasa geli dan tertawa kencang.

"Geli ih geli.." ucap Fauna sambil tertawa.

"Santosa ih.. geli.." Lelaki itu bukan menghentikannya akan tetapi semakin menggelitik perut Fauna dengan tertawa puas.

SANTOSA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang