TIGA📍

1.4K 224 63
                                    

Halo-Halo...

Sebelum membaca alangkah
baiknya Follow dulu Nura ya:)

°°°°Happy reading°°°°

"Tumben si Tosa belum datang," ujar Gilang yang baru saja datang bersama kedua sohibnya.

"Iya, ya, 'kan biasanya tuh anak pagi-pagi udah ada di kelas," ucap Delvin melempar tasnya ke meja lalu dia duduk di bangku ketiga.

"Mungkin masih di jalan." Lingga menyugar rambutnya kebelakang.
"PR udah di kerjain belum?"

"Alhamdulillah dong.. belum," jawab Gilang menyenderkan bokongnya ke belakang kursi.

Delvin menjitak kepala temanya itu. "Najis. Males amat lo."

"Situ juga sama," sahut Gilang

"Si Tosa belum datang lagi," ucap Lingga.

"Tau tuh anak mana lagi, gue butuh contekan anjir," cetus Gilang diakhiri tawa kecil.

"Cie pas butuhnya aja nyariin," timpal Delvin tertawa ngakak.

"Kayak lo nggak butuh aja, Vin."

"Gue mah setia sama dia nggak kayak lo, yang nyariin pas butuhnya doang."

"Delvin jelek diam lo!" teriak Gilang lalu kedua temanya tertawa ngakak.

"Cie marah si playboy." Delvin masih saja mengatai temanya itu.

"Dari pada lo jomblo ngenes!"

"Lebih baik jomblo dari pada elo suka nyakitin cewek," balas Delvin tak mau kalah.

"Bodo amat, gue laku, makanya banyak cewek yang suka sama gue, nggak kayak lo masih jomblo mana masih muda lagi."

Delvin mengusap dadanya sabar. "Ya Allah sabarkan hamba dari manusia buaya ini, semoga orang yang ada di depan saya mendapatkan hidayah
untuk tidak menjadi playboy, Aamiin
ya Allah," ucap Delvin mengangkat tangannya membuat Lingga tertawa terbahak-bahak apa yang diucapkan Delvin barusan.

"Delvin diem lo nyet, kalo nggak gue bogem lo!" protes Gilang menatap dengan tajam.

"Ampun bang playboy." Cowok itu merapatkan tangannya. Lalu gelakan tawa dari ketiganya membuat para murid yang ada di kelas menoleh kearah mereka.

Bel masuk sudah berbunyi, para murid memposisikan duduknya dengan benar saat pak Jarwo memasuki kelas XII IPA 1. Mereka semua mengunci mulutnya dengan rapat terutama Gilang, Lingga, dan Delvin yang sedari tadi mengoceh akhirnya ketika ada guru mereka semua diam.

Setelah mereka berdoa, pak Jarwo melihat kursi yang masih kosong di sebelah Lingga. "Siapa yang nggak masuk?" tanya Pak Jarwo sambil mengelus-ngelus jagunnya yang lumayan panjang.

"Santosa, Pak," jawab Lingga.

"Kemana dia?"

"Nggak tau Pak."

Guru itu mengebrakan meja membuat para muridnya menundukkan kepala. "Kamu temannya Lingga!"

"Iya saya temenya Pak, tapi saya nggak tau Santosa ada dimana."

"Bener kamu?"

"Bener pak, suwer saya nggak bohong."

"Yasudah."

Lingga menghela napas panjang, akhirnya guru itu tidak marah.
Karena kalau sampe guru itu marah
kelas ini akan meledak karena
suaranya yang keras.

Pak Jarwo mulai menerangkan
materi di depan kelas, semua para muridnya memperhatikan guru yang
ada di depan. Suara ketukan dari luar pintu membuat atensi mata mereka teralihkan, pintu itu terbuka dan menampilkan sosok laki-laki dengan perawakan tinggi.

SANTOSA {END}Where stories live. Discover now