TIGA PULUH📍

820 99 15
                                    

°°°°Happy reading°°°°

'Itu kan suami si Fauna,' batin Baskara.

Baskara mengusap wajahnya sekilas lalu memandang lebih jelas lagi pada seseorang yang baru saja keluar dari apartemen.

"Iya, bener itu cowok kurang ngajar itu," gumamnya.

Seorang lelaki dengan kameja hitam itu masuk ke dalam mobilnya dan melajukanya, dan Baskara mengikutinya dari belakang.

Merasa ada mobil yang mengikutinya dari belakang. Lelaki berpipi lesung tersebut membawa mobilnya dengan lebih cepat lagi.

Baskara, cowok yang mempunyai karang di dekat bibirnya itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga ia menyalip mobil Santosa. Santosa mengerem mendadak karena mobil berwarna putih itu berhenti tepat di depan mobilnya.

Lelaki itu keluar dari dalam mobil berwarna putih dan menghampiri Santosa. Dan Santosa keluar dari dalam mobilnya.

"Ke mana aja lo, hah?!" Baskara menatap dengan tajam.

"Ngapain lo? Gak ada urusan sama lo!" imbuh Santosa.

Bugh!

Satu pukulan berhasil mendarat diwajah Santosa yang berasal dari tangan Baskara.

Tangan kekar milik cowok dingin itu mengepal kuat hingga urat-uratnya terlihat jelas.

Bugh!

Santosa membalas pukulannya pada wajah Baskara. "Gak jelas lo!"

Baskara mengusap wajahnya yang barusan dipukul oleh cowok itu. Ia menghapus jejak tangan Santosa.
Lalu maju mendekatinya dan memegang kerah baju Santosa. "KEMANA AJA LO SELAMA INI, HAH?! LO TAU GAK KALAU ISTRI LO ITU LAGI SAKIT DAN LO MALAH PERGI DARI RUMAH! COWOK KURANG NGAJAR LO!" Baskara mendorongnya hingga Santsoa terjatuh di aspal.

"Dan asal lo tau ya, Fauna itu selalu nangis cuma mikirin cowok kurang ngajar kayak lo! Lo itu gak pantes buat dia! Karena yang lebih pantes itu cuma gue, bukan lo! Gue bakalan rebut dia dari lo dan lo---" Baskara menunjuk Santosa. "Bakalan hancur!" Setelah mengatakan itu, lelaki itu pun pergi dari sana bersama mobilnya.

Santosa mengacak rambutnya frustrasi
serta tangannya mengepal kuat. Dia benar-benar marah. "Aghhh ...."

Lelaki itu masuk kembali ke dalam mobilnya, dan membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.

🌙🌙🌙🌙

"Fa, ayo makan dulu," titah Baskara. Namun, Fauna mengeleng.

Dari kemarin Fauna tidak mau makan. Wajahnya sudah pucat dan sakitnya belum sembuh. Ia akhir-akhir ini sering melamun.

"Fauna nurut gak?! Makan dulu, lo lagi sakit!" bentak Baskara.

Fauna memandang Baskara dengan kesal, karena sedari tadi cowok itu terus memaksanya. "Gue bilang enggak mau, ya, enggak mau! Jangan maksa dong!" sentaknya.

"Kalo gue gak paksa, trus lo mau makanya kapan, hah?!"

"Bukan urusan lo! Mending lo pergi deh dari rumah gue! Gue gak nyuruh lo buat ada di sini!"

Lelaki itu langsung memeluk Fauna dengan erat ketika melihat seseorang
di depan pintu rumah Fauna.

"Iya Fa, emang si Santosa itu jahat. Lo yang sabar ya, lo gak perlu nyesel udah nikah sama dia, 'kan udah terlanjur," ucap Baskara seraya mengusap kepala Fauna.

Lelaki yang berdiri di depan pintu itu melihat mereka berdua sedang berpelukan, dia langsung pergi dari sana dengan wajah kecewa dan sesak di dalam hatinya.

SANTOSA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang