DUA BELAS📍

1.1K 191 22
                                    

Santosa dan Fauna menyalami tangan Bundanya. "Assalamualaikum, Bunda," ucap mereka secara kompak.

"Wa alaikumus Salaam. Semangat sekolahnya anak-anak Bunda."

"Iya Bun, kita berangkat dulu, ya," kata Fauna, menaiki motor Santosa.

Lalu Santosa menyalakan motornya dan pergi dari area rumah ini untuk pergi ke sekolah. Sebenarnya Santosa tidak ingin berangkat ke sekolah bareng Fauna, tapi karena bundanya yang menyuruh, maka dengan terpaksa mereka berangkat bareng ke sekolah.

Sedari tadi Fauna tidak bisa diam yang berada di belakang membuat Santosa di buat kesal, karena motornya hampir terjatuh.

"Lo bisa diem gak?!" ucap Santosa.

"Hah?"

"Diem atau gue turunin lo di jalan!"

"Hah?"

"Budeg lo!"

"Apa Sa? Gue gak denger apa yang
lo omongin." Fauna mengucek-ngucek telinganya.

Santosa menghela napas kasar. Tanpa mau membalas lagi ia pun tetap pokus membawa motor besarnya dengan kecepatan sedang.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka berdua sampai di sekolah.
Santosa memasuki gerbang sekolah itu dan para murid-murid SMA Jaya Pura di buat heboh oleh kedatangannya Santosa yang membonceng seorang perempuan yaitu, Fauna yang lebih tepatnya adalah istrinya.

Dari lantai atas sampai lantai bawah para siswa dan siswi berkumpul memperhatikan Santosa dan Fauna yang berada di parkiran.

"Woy kok bisa Kak Tosa bonceng cewek?" ucap cewek kelas XI yang memperhatikan kedua orang itu dari lantai atas.

"Ah gue kit ati Kak Tosa bonceng cewek," celetuk teman di sebelahnya.

Pasalnya, seorang Santosa yang dicap sebagai cowok dingin dan tidak suka berdekatan dengan seorang perempuan. Hari ini ke sekolah membonceng seorang perempuan, hal itu membuat para murid-murid di sekolah ini terkejut bukan maen.

"Loh ... itu beneran Kak Santosa ngebonceng perempuan?" ucap
siswi kelas X.

"Anjay mana perempuannya yang
suka bikin onar di sekolah ini," tukas temanya yang berada di sebelahnya.

Sedangkan teman-teman Santosa yang berada di pinggir lapangan basket juga memperhatikan mereka.

Gilang mengucek-ngucek kedua matanya. "Gue gak salah liat 'kan?
Itu beneran si Tosa ... bonceng cewek?" ucapnya.

"Bro serius itu si Tosa?!" ujar Lingga tak percaya.

Delvin menepuk-nepuk kedua pipinya. "Masih gak percaya! Serius gue," kata Delvin.

Ketiga temanya menghampiri
Santosa yang berada di parkiran.

"Woii Sa, lo bonceng cewek? Lo sehat bro?!" Gilang menepuk bahu Santosa.

Lingga memegang kening Santosa.
Membuat sang empu menatap dengan tajam padanya. "Panas tapi," lanjut Lingga.

"Kalo dingin mati anjir," sahut Delvin.

"Kok bisa lo ngebonceng cewek?"
tanya Gilang.

"Lo nggak tau ya kalo gue itu is---"

Sebelum Fauna melanjutkan kalimatnya Santosa dengan cepat menginjak sepatu gadis di sebelahnya. Membuat Fauna sedikit kesakitan, dan menatap sinis pada Santosa.

Hampir saja gadis itu keceplosan,
Karena bundanya pernah bilang,
bahwa pernikahan mereka tidak
boleh ada yang tahu. Walaupun itu
hanya teman. Jadi di sekolah ini
tidak ada yang tahu status hubungan mereka sekarang.

SANTOSA {END}Where stories live. Discover now