TUJUH BELAS📍

1.1K 178 14
                                    

"AAAAAA MATA GUE PANAS!" teriak Fauna mengibasi matanya yang terasa perih. "TOlONG!" teriaknya lagi, ia tidak bisa membuka matanya karena semakin perih.

"Kenapa lo?" ucap seseorang yang baru saja datang.

"Sa, tolongin, mata gue kena cabe perih banget," ujar Fauna.

Niatnya Fauna akan memasak ayam geprek hari ini, dan saat akan mengulek sambal, tiba-tiba cabe itu menciprati mata hitam Fauna, membuatnya merasakan perih. Emang nih kena cabe tuh perihnya bukan maen. Belum pernah? Cobain aja!

Lelaki dengan perawakan tinggi tersebut berjalan mendekati wastafel yang ada di sana lalu mengambil air di wastafel itu. Santosa mendekati Fauna dan mengusapkan air itu pada mata Fauna yang perih.

"Masih perih." Fauna mengucek-ngucek kedua matanya.

Santosa memegang tangan Fauna yang masih mengucek matanya.
"Jangan di kucek-kucek," kata Santosa. "Nanti makin perih," lanjutnya.

"Gak kuat Sa, mata gue perih banget."

Santosa mendekatkan tubuhnya ke depan cewek tersebut lalu memegang kedua bahunya. "Coba pelan-pelan mata lo buka," suruhnya dengan lembut.

Fauna menurut, dengan perlahan ia membuka matanya dan yang pertama
kali ia lihat adalah sosok pria tampan yang ada di depannya. Mata Fauna sangat merah, akibat terkena cabai dan ia malah mengucek matanya.

"Sialan tuh cabe! Gue gak mau ngulek sambel lagi karena lo udah jahatin gue!" cibir Fauna menunjuk cabai yang ada di sebelahnya.

Santosa tertawa pelan dan geleng -geleng kepala melihat istrinya yang seperti itu. "Makanya hati-hati."

Fauna menatap Santosa. "Cie mulai perhatian."

"Gausah geer lo, lo yang selalu bikin susah dan gue yang repot."

"Masa?"

"Hm."

🌙🌙🌙🌙

"Bangun."

Fauna yang masih tertidur di atas kasur kingsizennya perlahan membuka matanya saat mendengar suara. Matanya menyipit melihat ke arah Santosa yang berdiri di sebelahnya.

"Apa si, ini masih malem juga," ucap Fauna.

"Bangun, udah subuh," kata cowok itu.

"Ohh...." Fauna memejamkan matanya kembali sambil menarik selimutnya.

Santosa menarik selimut Fauna. "Bangun Fauna lo solat dulu," ucapnya dengan tegas.

"Bentar 5 menit lagi, gue masih ngantuk."

"Sekarang, bukan nanti-nanti."

Fauna tidak menggubrisnya. Ia malah membalikan tubuhnya ke sebelah kiri dan memeluk gulingnya. "2 menit lagi deh."

"Jangan tunda-tunda solat. Kalo misalnya lo mati pas masih tidur gimana? Dan belum solat?"

Kedua mata Fauna langsung
terbuka dengan sempurna. Lalu Fauna terbangun dari tidurnya dengan malas, karena ia masih mengantuk. "Iya, iya, lo bawel banget si."

"Sana ambil wudhu," titah Santosa.

"Iya Sa iya, bawel banget si lo." Fauna berdiri dan berjalan masuk ke kamar mandi.

Santosa geleng-geleng kepala. Lalu
ia pergi dari kamarnya untuk melaksanakan salat subuh di masjid.

Setelah melaksanakan salat subuh, Fauna tidak lanjut tidur karena ia sudah tidak mengantuk lagi. Ia menonton televisi di kamarnya seorang diri.

Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok cowok tampan dengan berperawakan tinggi tersebut. Cowok itu baru saja pulang dari masjid.

Fauna menoleh pada Santosa.
"Hai," sapa Fauna menatap suaminya.

SANTOSA {END}Where stories live. Discover now