EMPAT📍

1.2K 220 39
                                    


Halo-halo....

Sebelum membaca alangkah
baiknya follow dulu Nura ya •~°°~•

°°°°Happy reading°°°°

Fauna membalikkan tubuhnya ke belakang dan saat itu juga Fauna membulatkan matanya melihat sosok cowok di depannya. "Elo!"

Santosa yang melihat kehadiran Fauna ada di depan rumahnya juga sama terkejut, dan ia langsung menatap bundanya dengan tatapan bertanya.

"Kalian saling kenal, ya?" tanya bunda pada keduanya.

"Cuma teman di sekolah kok, Bu," jawab Fauna tersenyum tipis dan ia menatap lagi ke arah cowok itu. "Jadi, Santosa ini anak ibu?"

"Iya Nak, dia anak saya. Yasudah ayok masuk dulu nak," kata ibu itu pada Fauna.

"Bund?" ucap Santosa menatap bundanya dan ibunya itu langsung paham apa yang dimaksud dengan anak sulungnya.

"Nanti bunda jelasin di dalam," ucapnya. Lalu mereka masuk ke dalam rumah bernuansa putih itu.

"Ayo duduk dulu," suruh wanita paruh baya tersebut dan Fauna mengangguk.

Ketiga orang itu duduk di sopa yang ada di ruang tamu, dan Santosa duduk di sebelah bundanya.

"Sa, ambilin obat P3K," titah bunda pada anaknya.

"Buat apa Bund?"

"Ambilin dulu."

Santosa mengangguk. Dia pun berdiri dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil obat P3K yang diletakkan di nakas dekat dapur.

Setelah beberapa detik Santosa kembali lagi dengan membawa kotak obat P3K, lalu ia memberikannya kepada bunda.

"Oh iya, ibu belum tau nama kamu siapa?" tanya ibu itu sambil membuka obat P3K.

"Nama saya Fauna Griselda, Bu," jawab Fauna ramah. "Nama ibu siapa?" Kini giliran Fauna yang bertanya pada ibu yang ada di depannya.

"Oh iya nama yang cantik. Nama saya Farrah nak," jawab ibu itu sembari tersenyum manis.

Fauna mengangguk dan tersenyum. "Nama ibu juga bangus hehe."

Bu Farrah terkekeh pelan.

"Sini kaki kamu biar saya obatin," titah bu Farrah.

"Nggak papa bu, biar saya aja," balas Fauna sambil memegang kaki kirinya.

"Gak papa nak Fauna, kamu 'kan udah nolonggin saya. Kalau nggak ada kamu saya nggak tau sekarang gimana."

Santosa yang duduk di sebelah bundanya itu langsung menoleh ke arah bundanya. "Bunda kenapa?" tanya Santosa.

"Tadi Bunda mau ketabrak sama mobil, trus nak Fauna ini nolongin bunda," terang bunda pada anaknya.

Santosa yang mendengar itu lantas terkejut dan langsung memegang tangan bundanya seraya melihat tubuh bunda dari atas sampai bawah. "Bunda nggak papa, 'kan?" tanya Santosa khawatir.

"Alhamdulillah bunda nggak papa sayang, cuma kaki Fauna yang terluka." Bu Farrah melihat ke arah Fauna dengan tatapan bersalah.

Santosa menghela napas panjang, syukurlah bundanya ini tidak kenapa-kenapa. Lalu ia melirik ke arah Fauna dan saat itu juga Fauna tersenyum manis padanya. Cowok itu langsung mengalihkan pandanganya ke arah lain membuat gadis itu menyunggingkan senyumnya.

"Ibu obatin ya?" kata bu Farrah pada Fauna.

"Iya Bu."

Wanita paruh baya tersebut mengobati luka di kaki Fauna dengan telaten.

SANTOSA {END}Where stories live. Discover now