Bag 18

207K 26.2K 808
                                    

Selamat membaca teman-teman 🤗

¥¥¥¥¥

     Hari ini tepat Hera sembuh dari demamnya. Keadaan nya juga lebih membaik setelah di kurung di kamar selama tiga hari. Ditemani Cecil, kali ini ia duduk berjemur di bawah sinar mentari pagi di taman, yang di sekitarnya di kelilingi bunga-bunga mawar bermekaran.

Karena bunga-bunga itu terlalu indah, Hera memutuskan untuk memetiknya beberapa, dan berniat menaruhnya pada vas di meja kamarnya, agar kamarnya terlihat lebih hidup.

"Cecil, tolong bawa ini ke kamarku segera. Dan jangan lupa berikan air pada vas nya, aku akan berjemur sebentar di sini." Titah Hera, memberikan bunga-bunga mawar yang telah ia kumpulan pada Cecil.

"Baik, nona." Cecil membungkukkan badanya sebentar, lalu pergi menuju kamar Hera.

Setelah Cecil pergi Hera duduk di bangku taman, lalu mendongak menikmati mentari pagi yang langsung mengenai wajah putih susu miliknya.

"Hari ini sepertinya cerah." Gumam Hera.

"Salam dariku Hera. Maaf mengganggu waktumu." Ucap seseorang membuat Hera sedikit terlonjak kaget, lalu menoleh ke arah orang itu yang kini berdiri di sampingnya.

Kenapa dia tiba-tiba ke sini?

Hera bangkit dari duduknya, membungkukkan badannya, memberi hormat pada tunangan Argus atau bisa disebut calon ratu masa depan. Yaitu Amanda Eudora, yang juga langsung dibalas Amanda sama.

Bagi Amanda itu terlalu mengagetkan, mengingat Hera selama ini selalu membencinya. Dia jadi bertanya-tanya apakah benar di depannya ini Hera Hermione?

"Tidak sama sekali, Amanda. Apa ada masalah yang terjadi, hingga kau tiba-tiba kemari?" Tanya Hera, memandang Amanda yang jika di lihat lebih dekat memang sangat cantik. Apalagi matanya yang berwarna biru laut itu, pasti membuat semua orang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Aku berniat menjenguk mu Hera, ternyata keadaan mu sudah membaik. Syukurlah." Ungkap Amanda dengan mengembangkan senyum indahnya.

"Terimakasih Amanda, kau sampai repot-repot kemari. Duduklah, pasti kau merasa lelah." Ajak Hera.

"Apa kau baru saja mengajakku duduk bersama?" Amanda sedikit terperangah. Hera mengangguk polos, apa yang salah dengan mengajaknya duduk.

"Ya, tentu saja. Apa itu aneh?"

Amanda langsung menggeleng cepat "Tidak-tidak. Itu luar biasa, terimakasih Hera." Hera hanya mengangguk sebagai balasan.

Setelah itu mereka duduk di bangku yang sama, mungkin orang yang melihat mereka juga akan kaget sendiri.

"Apa kau datang sendiri?" Tanya Hera, karena tidaklah mungkin seorang ratu masa depan tidak dijaga sama sekali. Apalagi bertemu dengan Hera, yang notabenenya adalah pembenci Amanda.

"Tidak, aku bersama Pangeran Argus. Mungkin dia sedang menemui kakakmu." Hera mengangguk.

"Hm, sepertinya iya." Hera mengangguk.

"Ehhh.." Amanda tiba-tiba saja menggenggam tangan Hera erat. Hera menatap Amanda bingung.

"Hera, tolong maafkan aku atas semua yang terjadi. Dan izinkan aku menikah dengan Argus. Aku akan terus merasa bersalah jika kau tak memberi restu untuk kita berdua. Aku mohon Hera."

The Villainess (End)Where stories live. Discover now