Bag 36

177K 25.9K 1.1K
                                    

Selamat membaca teman-teman 🤗

¥¥¥¥¥¥¥

"Sel-----" Perkataan Amanda langsung tercekat, saat melihat anak kecil yang tengah di gandeng Hera.

Hera mengerutkan keningnya, melihat bagaimana wajah terkejut Amanda menatap Rose di sampingnya. Sedetik kemudian, kepala Amanda tampak menggeleng-geleng, tersenyum manis menyapanya.

"Selamat pagi Hera."

"Selamat pagi juga Amanda." Jawab Hera.

Semua orang yang tengah mengantri, mengalihkan atensi pada Hera dan Amanda dengan ekspresi terkejut. Mungkin di benak mereka masih bertanya-tanya, apakah benar putri Amanda dihukum oleh putri Hera untuk melakukan aksi bagi-bagi makanan pada orang-orang di pinggiran kota.

"Aku sangat senang kau kemari Hera." Ucap Amanda tersenyum manis.

"Ya, karena aku juga ingin melihatmu." Jawab Hera santai.

Amanda mengangguk, pandangannya beralih lagi pada Rose. "Dan siapa anak kecil di samping mu?"

Hera menunduk. "Rose, anak manis yang tinggal di sini."

"Kau mau menyapa nona itu, Rose?" Rose tampak menggeleng, memilih bersembunyi di belakang kaki Hera.

"Hem, sepertinya dia malu padamu. Bisakah kau berikan makanan pada Rose, Amanda?" Amanda tersenyum mengangguk, mengambilkan satu kotak berisi makanan, yang langsung di terima Hera.

"Boleh minta satu lagi untuk ibuku?" Tanya Rose malu-malu.

"Ibu? Oh Baiklah, ini dia untuk ibumu. Semoga kalian diberi umur panjang." Amanda tersenyum tipis, Rose menerimanya, dan bersembunyi lagi di belakang Hera.

"Terimakasih nona." Rose berkata pelan.

Saat Hera akan mengantar Rose kembali, tiba-tiba saja rombongan Argus dan Silas datang. Mereka berdua tampak gagah berani turun dari kudanya.

Argus tersenyum lega, mengetahui Amanda baik-baik saja. Sedangkan Silas, tangannya terkepal kuat, tatapannya dingin tak tersentuh berjalan menuju ke arah Hera.

"Sudah ku katakan, kau tidak di perbolehkan keluar dari kediaman mu, Hera." Bisik Silas tajam. Gadis cantik itu memutar bola matanya.

"Aku juga sudah mengatakan, ini hidupku. Jangan mengaturnya!" Tegas Hera, bersiap berjalan meninggalkan Silas bersama Rose.

"Mau kemana kau?" Desis Silas, Hera menoleh, mengibaskan rambut panjangnya.

"Kemana saja. Terserahku!"

Silas menggeram, pandangannya beralih pada anak kecil yang tengah digandeng Hera. Rose, anak kecil itu terkekeh geli, melihat bagaimana wajah marah Silas.

"Nona, apakah dia suamimu?" tanya Rose, Hera mendengus.

"Dia iblis Rose, jangan dekat-dekat dengannya!" Rose tertawa geli.

Mereka terus berjalan dengan ceria sambil bergandeng tangan. Seolah-olah mereka berdua adalah mahluk paling bahagia di dunia.

"Sudah aku katakan, jika ada para bangsawan kau harus pergi. Kenapa kau tetap menampakan diri bersama anak itu?!" Hera dan Rose langsung menghentikan langkahnya dalam sekejap.

The Villainess (End)Where stories live. Discover now