Bag 40

178K 26.8K 3.3K
                                    

Selamat membaca teman-teman 🤗

¥¥¥¥¥¥

Hera menguap tidak jelas, sambil memejamkan matanya ingin tidur. Padahal dirinya sedang di rias dengan cantik oleh para pelayan di Seatland. Bahkan Beatrix ikut mengawasinya, wanita tua itu dari kemarin selalu mengajari Hera apapun.

"Nona, anda tidak boleh tertidur di hari sakral ini" bisik Cecil, Hera menoleh lalu memutar bola matanya.

"Tidak apalah, yang penting kan aku mau menikah" jawab Hera santai.

Cecil menggeleng, lalu seorang pelayan memasangkan sebuah mahkota berukuran sedang ke kepala Hera. Beatrix pun tersenyum puas melihatnya.

"Kau sangat cantik Hera, pantas putra mahkota Seatland sangat terpikat padamu" ucap Beatrix

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Kau sangat cantik Hera, pantas putra mahkota Seatland sangat terpikat padamu" ucap Beatrix.

"Hem.. Ya benar, Putra mahkota Jaehyun juga pernah akan menikahiku dulu. Tapi sayang aku malah terlempar ke sini" jawab Hera sambil menghela napas panjang.

"Karena jodohmu memang Silas" ujar Beatrix, wajah Hera langsung cemberut.

Hish jodohku Jaehyun!

"Oleh karena itu, maka jagalah nama baik kerajaan Seatland. Kau akan resmi menjadi istri seorang pangeran Hera" peringat Beatrix.

"ASIAPPP!!" Balas Hera dengan keras. Membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut.

"Atur juga nada bicaramu dengan lembut" pesan Beatrix dengan tegas.

Baiklah, okey Hera lembut

Mana ada!

_______________

Upacara pernikahan sudah akan di mulai, dan Hera dengan gaun cantiknya mulai meraih tangan ayahnya--Brian yang sedang tersenyum menatap nya dengan mata berkaca-kaca.

"Putriku sangat cantik, ayah bingung  harus mengatakan apa" ucap Brian dengan wajah terharu.

"Terimakasih ayah. Aku juga bingung, kenapa aku bisa cantik begini" jawab Hera tersenyum lebar.

Brian tentu saja tidak menyangka, putri kecilnya yang ia rawat sendiri tanpa istrinya, akhirnya akan menikah hari ini. Karena bisa kalian ketahui, istri dari Brian memang sudah meninggal tepat saat melahirkan Hera.

Lalu dengan senyum tipisnya, Hera mengalun kan tangannya ke sela pergelangan tangan Brian. "Ayo cepatlah ayah, agar aku juga cepat tidur"

The Villainess (End)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora