10- WELCOME IN NEW HOME!

882 157 15
                                    

"Biarlah semua berjalan dengan apa adanya. Berlalu dengan semestinya. Dan berakhir dengan seharusnya. Belajarlah mengikhlaskan segala sesuatu yang bukan ditakdirkan untuk kau miliki"

_Revanza Arfandy Bratadikara

"PAH! REVAN PAMIT DULU YA! KALO TANGAN PAPAH GATEL PENGEN NABOK SESEORANG

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"PAH! REVAN PAMIT DULU YA! KALO TANGAN PAPAH GATEL PENGEN NABOK SESEORANG. TABOK AJA BARA . BUNUH SEKALIAN HAHA" setelah mengatakan itu Revan langsung menggunakan helm fullface nya dan melajukan motornya menjauhi rumahnya , ralat rumah Fero.

"Anak sialan" gumam Fero

Revan melajukan motornya , membelah Jalanan yang terbilang cukup ramai , karena hari ini adalah hari Minggu dan memasuki pukul 14:00 WIB .

Setelah melakukan perjalanan yang cukup lama, akhirnya revan sampai di suatu tempat.

Revan melihat sekelilingnya , pandangan mata Revan berbinar melihat rumah di depannya itu. Terlihat sangat megah , corak warna yang begitu elegan dengan gaya barat didalamnya.

Revan berjalan memasuki rumah itu , semua mata menyambut Revan. Barisan para maid , bodyguard , tukang kebun dan security semua menyapa Revan .

Senyuman hangat Revan tunjukkan , ia merasa sangat senang.

"Selamat datang den Revan" ucap salah satu maid disana.

"Terimakasih" Revan tersenyum

"Selamat datang den Revan , akhirnya den Revan tinggal disini juga" ucap mang Asep seraya tersenyum

"Terimakasih mang , revan baru punya kesempatan buat tinggal disini hehe" Revan tertawa kecil. Sementara mang Asep hanya menganggukkan kepalanya

"Revan pamit ke kamar dulu ya semua" Revan berpamitan kepada mereka.

"Iya den" sahut mang Asep

Revan berjalan menuju kamarnya , sudah 3 tahun semenjak rumah itu diberikan kepada nya , Revan tak pernah tidur Dikamarnya itu . Karena revan lebih memilih tinggal bersama papahnya , dulu revan menganggap bahwa Fero akan berubah menjadi sosok yang lebih penyayang , dan hidupnya akan bahagia.

Akan tetapi bukan kebahagiaan yang ia dapat melainkan hanya rasa sakit dan kekecewaan setiap harinya.

Revan Sangat bersyukur karena dulu kakek Adi selalu memperhatikan nya. Selalu memberikan apa yang Revan inginkan , selalu memperdulikan revan disaat papahnya sendiri acuh kepadanya.

Dan rumahnya ini? Tentu saja kakek Adi yang membelikannya. Setelah melihat perlakuan Fero yang kasar kepada Revan .

Kakek Adi merasa sangat khawatir terhadap cucu kesayangannya itu. Ia bahkan rela bolak-balik mengunjungi Revan hanya demi memastikan bahwa kondisi nya baik baik saja.

Karena faktor usia , kakek Adi sering sakit-sakitan , ia tak bisa mengunjungi Revan. Hatinya gelisah, was was dan dipenuhi dengan rasa khawatir.

Setelah sembuh Akhirnya kakek Adi memutuskan untuk membeli rumah mewah senilai 5M untuk revan. Tentu saja itu semua tanpa diketahui oleh Fero , Bara ataupun mata matanya.

REVANZA (END)Where stories live. Discover now