48- PENJELASAN

405 25 3
                                    

Dia kembali, mewujudkan sejuta harap yang telah aku kubur dalam-dalam. Mungkin sebelumnya aku hanya bermimpi dan berharap kau hadir kembali. Tapi kini, harapan itu telah berubah menjadi sesuatu yang nyata di tengah-tengah kami.

_Revanza Arfandy Bratadikara

48- Penjelasan

Tama menghembuskan nafasnya berat. "Daddy minta maaf sama kamu, dan buat Revan sama Arbi, om juga minta maaf udah bohongin kalian selama ini. Tapi Om ngelakuin itu karena kebaikan Salsa." Tama menundukkan kepalanya.

"Bohongin? Maksud Om Stella itu—"

"Benar, Stella itu Salsa dan berita tentang kematian Salsa itu semua bohong. Itu semua karangan yang sengaja saya dan istri saya buat. Saya berniat mau menjauhkan kalian berdua"

Mereka membulatkan matanya sempurna kecuali Arbi. Laki-laki itu tetap saja memasang wajah datar dengan tangan yang ia letakkan didepan dada. Arbi tak terkejut dengan penuturan Tama, pasalnya dia sudah mengetahui fakta itu sebelumnya.

"Apa maksud om Tama? Saya masih nggak ngerti Om!" Revan menatapnya tajam.

Terdengar helaan nafas dari pria paruh baya itu. Tama menatap Revan sekilas kemudian beralih menatap putri semata wayangnya. "Stella itu nggak ada, bisa dibilang itu cuma karangan yang saya buat untuk mengelabui kalian"

Tama mengulurkan tangannya memegangi pundak putrinya. "Dan dia itu Salsa bukan Stella" jelas Tama.

"Jadi maksud Om Tama Salsa itu belum meninggal?! Terus makam yang selama ini saya kunjungi itu makam siapa Om?!" Tanya Revan dengan suara tinggi.

Tama membuang pandangannya sekejap. Ia menarik nafas dalam-dalam. Rasanya sangat sulit menjelaskan ini semua. "Itu makam kosong. Makam itu saya buat agar kalian percaya kalau Salsa sudah meninggal."

"Brengsek!" Umpat Revan dalam hati. Tangannya terkepal kuat sementara rahangnya mengeras. Emosinya kian memuncak setelah mendengar perkataan Tama.

Brakk

Stella menggebrak meja dengan keras membuat Revan, Arbi dan Tama spontan menoleh ke arahnya.

Stella berdiri dan memberikan tatapan intimidasi ke arah Tama. "APA MAKSUD DARI INI SEMUA DAD?!" sentak Stella dengan dada yang menggebu-gebu.

Tama yang melihat itu refleks berdiri, ia memegangi pundak Stella dan mengusapnya perlahan untuk menenangkannya. "Calm down dear, hold your emotions. Daddy will explain everything so you can understand, okay?" ucapnya dengan lembut.

Stella mengatur nafasnya, ia melihat Tama sekejap kemudian mendudukkan tubuhnya di kursi yang semula ia duduki. "Explain everything Daddy" desisnya.

"Revan, Salsa yang kamu kenal dan yang dikabarkan meninggal satu tahun yang lalu sekarang ada didepan kamu. Stella, sebenarnya nama asli kamu adalah Salsa Shevilla Gautama bukan Jeystella Dizelia Arviola. Nama itu hanya nama samaran yang Daddy buat untuk kamu." Tama mulai berucap dan menjelaskan fakta yang sebenarnya.

"Setelah kecelakaan yang Salsa alami, dia koma dan tubuhnya juga sangat lemah karena kehabisan banyak darah. Waktu itu saya mendapat laporan dari salah satu anak buah saya. Saya terkejut bukan main setelah mengetahui semuanya"

───────

"Halo, ada informasi apa?"

"....."

"Jelaskan! Jangan buat saya berpikir tentang penjelasan kamu yang berbelit-belit ini!"

"...."

REVANZA (END)Where stories live. Discover now