14- LEMBARAN BARU

644 118 8
                                    

Setiap orang pasti punya cara tersendiri untuk mengobati lukanya. Bisa dengan senyuman, tertawa, bahkan menangis. Ingat kita tidak pernah tau seberapa sakit luka yang dipendamnya, jadi jangan pernah iri dengan senyum kebahagiaannya dan jangan men judge bahwa dia cengeng karena terus menangis. Boleh jadi, itulah cara mereka untuk bisa mengobati luka yang dideritanya”

_Salsa Shevilla Gautama

_Salsa Shevilla Gautama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

14- Lembaran baru

"Lo hebat Van. Lo hebat bisa Pendem semuanya sendiri , Lo hebat bisa bertahan sampe sekarang. Lo hebat bisa nyembunyiin luka yang sangat sakit ini sendirian. Tapi asal Lo tau , sekarang Lo nggak sendiri lagi , ada gue disini"

"Gue akan selalu siap dengerin masalah masalah Lo. Sebisa mungkin gue bakal jadi pendengar yang baik buat Lo. Gue akan selalu ada di samping Lo" salsa melepaskan pelukannya. Kemudian menatap Revan. Beberapa kali ia menitihkan air matanya. Manik mata Revan seakan menjelaskan semua penderitanya selama ini.

"Lo harus bisa lupain rasa sakit itu , Lo harus bisa bangkit dari masalah Lo. Lo harus kuat! Dan karena Lo udah nggak tinggal lagi sama papah Lo , intinya Lo udah lepas dari hal yang buat Lo sakit. Dan sekarang Lo harus mulai semuanya lagi dari 0. Lo harus sembuhin luka lama Lo , buka lembaran baru di hidup Lo. Dan jangan pernah masukin orang orang yang buat Lo sakit di hidup Lo yang baru. Lepasin hal hal yang buat Lo sakit adalah hal yang paling utama dan Lo udah lakuin itu" salsa tersenyum tipis ke arahnya.

Revan mengontrol emosi nya , ia mulai mengatur nafasnya yang tercekat. Revan menghapus jejak air matanya kemudian ia tersenyum tipis ke arah salsa.

"Makasih. Makasih banget Lo udah mau dengerin cerita gue ini. Gue ngerasa lebih lega setelah cerita sama Lo. Selama ini gue cuma Pendem semuanya sendiri , dan hari ini adalah kali pertama gue cerita masalah gue ke orang lain" Revan menggenggam tangan salsa , ia terus menatap gadis di depannya itu. Sudut bibir revan mengangkat sempurna membentuk senyuman yang indah.

"Kalo Lo ada masalah, cari gue. Gue selalu siap buat dengerin semuanya. Jangan sungkan-sungkan. Inget nggak baik mendem semuanya sendiri" salsa tersenyum manis ke arah revan sembari menepuk pundaknya.

"Maaf kalo gue ngerepotin Lo , maaf kalo gue cengeng , gue emang lemah , gue nggak bisa nahan air mata gue lagi. Gue bener bener nggak kuat kalo harus inget hal itu lagi" Revan kembali terisak pelan , dadanya sesak , tenggorokannya tercekat , hatinya sakit saat mengingat kejadian kejadian menyakitkan itu.

"Lo nggak lemah Van , justru gue liat Lo sebagai orang yang kuat. Nggak semua orang bisa ngelakuin hal kayak Lo. Nggak semua orang bisa kuat hadepin masalah persis kayak Lo"

"Setiap orang punya cara masing-masing buat ngobatin luka nya. Bisa dengan senyuman , canda tawa , menangis , menyendiri mungkin hal hal itu bisa ngebuat diri mereka lebih tenang" salsa menatap nanar kedepan , senyum tipis selalu menghiasi wajah cantik itu.

REVANZA (END)Where stories live. Discover now