44- SATU ORANG YANG SAMA?

386 32 3
                                    

“Semua tentangmu harus ku lupakan meski hati berkata tidak namun logika menyuruhku untuk beranjak pergi dan tak kembali lagi. Namun nyatanya, semua itu tidak bisa kulakukan karena sangat menyakitkan”

_Revanza Arfandy Bratadikara

44- Satu orang yang sama?

Semua orang di ruangan ini tertegun melihat siapa orang yang berdiri ditengah-tengah mereka. Mereka menatap gadis itu dari atas sampai ke bawah dengan tatapan sangat terkejut apalagi Fira.

Tadi setelah Stella menjelaskan semuanya kepada Revan tentang siapa dia sebenarnya, hati Revan seakan ragu dengan penjelasan gadis itu. Ia membawa Stella ke rumahnya tapi sebelum itu, dia telah mengabari teman-temannya terlebih dahulu untuk datang ke rumahnya.

Fira melangkah mendekati Stella yang masih kebingungan disana. Manik mata Fira menelisik dan memperhatikan wajah serta tubuh Stella dalam-dalam. Sorot matanya seakan memancarkan kerinduan yang sangat mendalam, terlihat dari tatapannya kepada gadis yang ada didepannya ini.

"Ini Lo kan Sa?" Tanya Fira dengan suara lirih tapi masih bisa terdengar oleh Stella.

Stella menggeleng lemah. Tubuh Stella sedikit terhuyung ke belakang saat tiba-tiba saja Fira memeluknya dengan erat.

"Gue kangen banget sama Lo Sa, tega Lo ninggalin kita-kita! Lo pernah mikir nggak sih gimana sedihnya kita pas denger kabar yang katanya Lo meninggal?! Kita semua nangis Sa! Gue nggak siap kehilangan sahabat terbaik gue dan seharusnya Lo tau itu." Fira terisak hebat saat memeluk orang yang berwajah seperti Salsa.

"Sorry, tapi gue bukan orang yang Lo maksud. Gue juga nggak kenal kalian" ucapnya dengan sedikit merasa tak enak hati. Ia takut jika akan menyakiti hati orang yang memeluknya ini.

Fira melepaskan pelukannya. Kedua tangannya memegangi pundak Stella. "Ahahaha Lo masih mau nyangkal kalau Lo itu orang lain bukan Salsa? Hei, Lo itu sahabat gue dan gue tau segalanya tentang Lo" ucapnya seraya terkekeh kecil seakan ucapan yang Stella katakan barusan adalah lelucon baginya.

"Tapi gue bukan orang yang Lo maksud" tegasnya kembali.

"Lo nggak ada bakat buat bohongin gue. Dari segi manapun gue bisa tau kalau ini itu beneran Lo" ucap Fira dengan yakin.

Stella benar-benar tak tahan dengan semua ini. Rasanya ingin sekali ia menjerit dan memberitahukan kepada mereka semua bahwa dirinya adalah Stella bukan Salsa.

"What do you really want? I already told you that I'm Stella not Salsa! Why don't you believe me? Maybe my face is the same as the person you mean, but I reiterate once again IF I WAS STELLA NOT YOUR FRIEND WHO DIED! I really don't feel comfortable with you treating like that" ucap Stella penuh penekanan di setiap kalimatnya.

Arbi merasa tidak enak akan hal ini. Bisa-bisanya Fira dan Revan menduga bahwa Stella adalah Salsa!

"Gue mewakili mereka berdua mau minta maaf karena udah salah kira sama Lo. Wajah Lo itu bener-bener mirip sama orang yang kita kenal mungkin karena itu mereka mikir kalau Lo itu Salsa" papar Arbi seraya melirik Revan dan Fira sekilas.

"I know, tapi nggak seharusnya kalian nuduh-nuduh gue kaya gitu. Asal kalian tau, itu bikin gue risih banget" seloroh Stella. Ia berusaha meredam amarahnya dan mencoba untuk memahami situasi ini.

REVANZA (END)Where stories live. Discover now