.
"Sunoo!!"
CKIIIIIIT....
Sunoo yang jalan di lorong sambil ngucek-ngucek matanya, langsung kaget pas tiba-tiba Jungwon yang lari dari arah berlawanan, ngerem mendadak di depannya.
"Hah?!"
Jungwon langsung ngerangkul Sunoo. "Lo udah ngecek nilai ulangan bahasa inggris?"
"Udah keluar?"
"Barusan ditempel di mading sama Sir Jaehyung," Jungwon senyum lucu, terus nunjuk wajah Sunoo.
"Lo dapet nilai 97."
Sunoo yang semula ngantuk, matanya langsung melek. "Hah! Masa?"
"Iya!" Jungwon ngangguk antusias, keknya seneng banget gitu temennya dapet nilai bagus.
Tapi Sunoo masih gak bisa mempercayai kemampuan otaknya. Kek, walaupun dia gak bego-bego amat, rasanya gak mungkin dia dapet nilai setinggi itu.
"Gak percaya ah, gue!"
"Yeeuuu.. sini lu kalo gak percaya.." Jungwon lalu nyeret Sunoo ke lorong depan deket kantor guru. Tadi mading itu sempet Sunoo lewatin, tapi dia cuek aja gak nengok.
Jungwon nunjuk ke nama Sunoo yang ada di absen no 9. Dan di sebelah namanya ada angka 97.
Sunoo malah makin bengong. Beda sama Jungwon yang sekarang udah loncat-loncat kecil di sebelahnya.
"Kenapa malah jadi lo yang seneng?" tanya Sunoo heran.
"Lo tau gak sih? Ini tuh nilai tertinggi di seluruh kelas 1," katanya sambil megang kedua pundak Sunoo terus dia adepin ke arahnya.
"Kok bisa, sih?" tanyanya. Tapi akhirnya dia nyengir juga. Mulai bisa nerima kalo ternyata dia pinter.
Ternyata dia tuh gak goblok-goblok banget, ya?
"Lo dapet berapa?"
Jungwon manyun, terus dia nunjuk ke namanya.
"79."
Bahkan Jungwon yang terkenal pinter pun dapet nilai dibawah dia.
"Ketuker kali lo sama gue."
"Pengennya sih gitu.."
"Ternyata kalian berdua memang mirip." Tiba-tiba terdengar suara. Mereka berdua reflek balik badan dan sesorang bapak-bapak udah berdiri di belakang mereka.
"Pah.." kata Jungwon. Sunoo nengok ke temennya itu bentar.
"Selamat pagi, om.." dia gak tau harus ngapain. Jadinya dia ngasih salam ke papanya Jungwon.
Papa Yang gak jawab tapi dia masih terus tersenyum. Senyum yang belum pernah Sunoo liat sebelumnya. Gak tau kenapa, dia ngerasa kalo itu bukanlah sebuah senyuman yang ramah.
Sunoo lalu ngeliat ke Jungwon dan gak tau kenapa, raut ceria yang tadi ada di wajahnya seketika hilang, berganti menjadi ekspresi gugup dan.. gimana ya Sunoo bilangnya? Agak.. takut?
Anak itu nunduk terus dari tadi.
Papa Yang jalan ngedeketin mereka, lalu dia ngerangkul anaknya.
"Muka kalian sama, tapi kenapa ya anak saya jauh lebih bodoh dari kamu?"
Raut wajah Jungwon keliatan gak nyaman banget. Apalagi mulai banyak orang disekeliling mereka, yang pandangan mereka gak lepas dari dia dan papanya.
"Malu banget papa.." papanya nengok ke Jungwon, dan makin ngeratin rangkulannya.
YOU ARE READING
✓ We're (not) Twins
FanfictionTerlepas dari wajah mereka yang mirip, mereka berdua berbeda.. dari segi apapun mereka berbeda. Tapi justru karena perbedaan itu, mereka jadi saling mengerti, dan bisa saling melindungi satu sama lain. Dan itu yang bikin mereka sama.. Warn: Family i...
