"Touch me.."

2.7K 307 104
                                    


.

Sementara saat Sunghoon, Sunoo, Jay, dan Jake nemenin Jungwon ke rumah sakit, Soobin, Yeonjun, dan Heeseung ngelanjutin tugas mereka. Kali ini Taehyung juga dateng ke rumahnya Sunoo.

Soobin nutup laman wordnya terus ngakses internet. "Lo udah liat updetan beritanya Jungwon di internet?" Dia ngomong ke Heeseung yang ada disebelahnya.

"Belom." Heeseung ngegeleng terus ngelirik laptopnya Soobin. "Emang udah keluar, kak?"

"Gila!! Mereka cocok banget jadi penulis wattpad!" Soobin geleng-geleng sendiri.

"Itu kebohongan, bukan novel," koreksi Yeonjun sambil naruh sekresek besar camilan di sofa sebelahnya Taehyung. Habis dari minimarket dia, beli ciki sama minuman.

Taehyung ngetuk-ngetukin pulpennya ke meja. Terus nunjuk Soobin. "Coba kamu ringkas apa-apa aja argumennya jaksa."

Soobin ngeliat ke Taehyung yang ada di depannya, terus ngangguk. Dia ngebenerin posisi laptopnya. "Jadi awalnya di mulai dari Yang Youngchul sama temannya yang menjodohkan anak mereka. Mereka dijodohkan lalu pacaran."

Dia ngejentikkin jarinya. "Sampai sini fakta, kan?"

Heeseung ngangguk. Mamanya Sunoo naruh gelas di meja buat mereka minum cola yang tadi dibeli sama Yeonjun. Dia ikut ngedengerin.

"Dan gak tau kenapa Jonghyuk ini identitasnya disembunyikan. Katanya nih, katanya, dia menolak bersaksi di pengadilan dan gak mau jadi bagian dari penyelidikan karena ngerasa malu sama kelakuannya Jungwon. Lalu mereka bersikeras bilang kalau Jungwon berselingkuh dengan kakak kelasnya."

Yeonjun ngernyit. "Lha kenapa jadi selingkuh?"

Soobin ngendikin bahunya terus ngelanjutin lagi, "mereka bilang kalo si kakak kelas ini yang mempengaruhi Jungwon buat ngelawan ke papanya dan dia juga yang nyuruh-nyuruh Jungwon buat kabur dari rumah."

"Kok bisa ada orang tua kayak dia?" gumam mamanya Sunoo gak habis pikir.

"Lalu papanya ini memohon-mohon ke Jungwon buat minta dia pulang. Kemudian dirumah itu mereka adu argumen, terus Jungwon jadi emosi dan mendorong papanya sampai jatuh dari lantai dua."

Kemudian Soobin meringis sambil minggirin laptopnya. "Ewww.. kotor banget." Dia lalu ngambil sebungkuk cheetos dari kantong kresek, terus dia buka.

Heeseung juga sampai geleng-geleng kepala. "Omong kosong! Gimana ceritanya mereka percaya sama cerita ini?"

"Saya dengar katanya Yang Hyeongsu sampai menyewa dua puluh pengacara terhebat sekaligus," kata Taehyung tersenyum miring. Dalam hati ketawa miris, sampai segitunya mereka cuma buat ngelawan anak kecil kayak Jungwon.

"Serius?" Yeonjun melotot gak percaya. "Ngapain pengacara-pengacara hebat itu malah menyia-nyiakan bakat mereka?"

"Aaaahh.. malangnya hidup Jungwon. Dunia ini terlalu kejam buat anak-anak seperti dia.." mamanya Sunoo ngehela napas. Yeonjun yang duduk di deket mamanya langsung ngambil tangan mamanya dan dia genggam.

"Terus dia juga telah menyingkirkan handphone, laptop, bahkan CCTV dirumahnya Jungwon," kata Taehyung, terus dia nambahin, "lalu kamu tau kenapa Jonghyuk gak mau ngungkap identitasnya ke publik?"

"Karena dia malu?"

Taahyung ngegeleng. "Alesan Jonghyuk gak diungkap ke publik adalah, karena papanya Jonghyuk yang jadi jaksa di kasus ini."

Ketiga orang yang lebih muda itu melotot. Ini makin gila aja.

"Kok boleh, sih?" tanya Yeonjun gak habis pikir. Sekotor itu cara mereka main.

✓ We're (not) TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang