Not over you

2.1K 312 35
                                    


.

November tiba, menyebar hawa dingin dan lembap di sekitar kota Seoul. Beberapa titik salju juga mulai turun beberapa kali seminggu ke jalanan yang hitam.

Menambah hawa dingin yang mengakibatkan dokter di rumah sakit, dan klinik di kota itu, disibukkan oleh wabah flu yang mendadak menjangkit orang-orang yang ada di sana.

Sunoo yang sempat terkena wabah ini, setiap hadir di sekolah wajahnya kelihatan pucet dan lesu. Selama makan siang juga dia beberapa kali dipaksa minum obat oleh Jungwon.

Tetes-tetes air sebesar kerikil memberondong jendela-jendela sekolah selama berhari-hari, air kolam meluap, dan petak-petak bunga di taman berubah menjadi kolam lumpur.

Meskipun demikian, kegiatan sekolah tetap dilanjutkan seperti biasa. Itulah sebabnya Jungwon, pada suatu Sabtu berbadai, masuk ke sekolah dalam keadaan setengah basah. Payung yang dia bawa kebalik ke atas gara-gara kena angin kencang.

Pelajaran di hari sabtu pagi itu adalah matematika. Sepuluh menit setelah pelajaran dimulai, Pak Donghae ngasih tau mereka kalo ujian kenaikan kelas bakal dimulai tanggal 1 desember.

"Ujian?" tanya Hyeongjun. "Cepet banget?"

Pak Donghae ngernyit, natap Hyeongjun.

"Saya percaya kalian semua bisa kalau kalian sudah belajar dengan tekun."

Belajar dengan tekun! Jungwon gak pernah kepikiran buat belajar di saat suasana hatinya gak baik kayak gini.

Dia nunduk memandang rumus logaritmanya. Belum apa-apa dia udah ngebayangin pas rapotan nanti.

Apa aja yang udah dipelajarinya tahun ini? Rasanya dia gak bisa mikirin sesuatu yang bisa berguna untuk ujian nanti.

.

.

.

Sunoo jalan bareng Yuna dan Jeongwoo di lorong sewaktu bel pulang berbunyi. Mereka bertiga bener-bener narik perhatian banget di lorong kelas satu itu, karena suara mereka yang super duper berisik dan rusuh.

Gak mereka bertiga sih, cuma Jeongwoo dan Yuna aja. Sunoo mah kalem, dia dari tadi kerjanya cuma ketawa terus. Gak heran, kalo Sunoo sih semua juga diketawain sama dia.

Jeongwoo bersin doang dia ketawanya sejam sendiri.

"Iya, Nyet!! Gue juga pernah kek elu!! Gue pagi-pagi mau sikat gigi, kan masih ngantuk tuh gue! Gue kira yang didepan gue itu odol ya? Yaudah gue pake!! Eh, ternyata itu sabun muka gue!!! Anjeeer!!"

Jeongwoo sama Sunoo ngakak.

"Gosok gigi sama sabun muka gimana rasanya?"

"Ya lo pikir aja gimana rasanya Nu? Mulut gue berbusa kek orang keracunan."

"Elu masih mending, mbel!!" Jeongwoo kalo manggil Yuna, Gembel. Soalnya itu cewek ga modal banget, doyannya nebeng. "Gue pernah nyeduh pembersih lantai gara-gara gue kira itu sirup!!"

"Kok bisa?" Sunoo gak habis pikir sama omongannya Jeongwoo.

"Sama emak gue habis dipake buat ngelapin kompor gak dibalikin lagi ke kamar mandi!!"

Yuna pun sama gak habis pikirnya. "Lo gak liat botolnya apa?"

"Gatau anjir!! Emak gue beli yang reffil di taroh di botol air mineral!! Gue kira kan emak gue habis bikin sirup!!" kata Jeongwoo sambil berapi-api. Sementara Sunoo sama Yuna ketawa sampe arab.

"Untung aja gak gue minum, bisa-bisa gue dijemput malaikat maut! Hiiiih!!"

"Eh, kembaran lo mana, nih?" Yuna yang tiba-tiba sadar kalo salah satu dari si kembar gak ada.

✓ We're (not) TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang