Sendirian

2K 322 27
                                    

.

Di hari-hari berikutnya, Jungwon gak tau gimana persisnya dia bisa ngerjain soal-soal ujiannya dengan pikiran yang ruwet kayak gitu.

Tapi untung aja dia bisa bisa ngerjain soal-soalnya lancar tanpa hambatan apapun.

Di ruang kelas tempat mereka ngerjain ujian tulis, udara berhembus dingiiiiin banget. Jungwon ngerjain soal-soalnya sebaik mungkin, sambil berusaha gak peduli sama rasa pening di kepalanya, gara-gara dia cuma tidur disaat hari hampir pagi tiap harinya.

Sunoo sama Jeongwoo sempet ngira Jungwon stress berat gara-gara ujian soalnya itu anak gak bisa tidur, tapi kenyataannya adalah Jungwon terlalu takut buat mikirin gimana nilai rapotnya nanti, gimana peringkat dia nanti.

Terutama gimana reaksi papanya kalo misalkan nanti nilainya jelek.

Ujian di hari kelima belas mereka adalah Sejarah Korea. Setelah satu jam menjawab berbagai pertanyaan tentang kejadian perpecahan antara Korea Utara dan Korea Selatan, mereka udah bebas selama seminggu penuh yang menyenangkan sampai hasil ujian mereka diumumkan.

Ketika Pak Sihyuk nyuruh mereka naruh spidol dan ngebalik kertas mereka, semua murid bersorak.

"Gak begitu sulit sih sebenernya," kata Sunoo, pas mereka bergabung dengan gerombolan anak-anak keluar kelas.

Jeongwoo dari tadi gak bisa diem ngediskusiin soal-soal ujiannya, tapi dia kayaknya ngomong ke orang yang salah, karena Yuna malah ngebentak dia, gara-gara ngebikin itu cewek tambah pusing.

Lalu mereka berempat pergi ke taman dan duduk di kursi marmer. "Gak usah belajar lagi," Sunoo ngehela napas dengan senang, sambil naruh kepalanya di atas kedua tangannya yang dilipat di atas meja.

"Lo bisa tidur nyenyak habis ini. Kantung mata lu serem banget tau."

Jungwoo megangin jidatnya sambil ngeliatin Yuna yang ngomong. "Kepala gue sakit."

"Makanya, biasa aja Won.. gak pinter juga gak papa kali."

Yuna ngomong gitu, Sunoo ngegigit bibirnya sambil ngeliatin Jungwon canggung. Tapi di luar dugaan Jungwon malah keliatan biasa aja. Dia nyomot keripik kentangnya Jeongwoo.

"Mau ke UKS gak, nanti gue anterin," Sunoo ngusulin.

"Gue gak sakit," kata Jungwon sambil ngunyah. "Tapi nanti boleh, deh.."

Jungwon ngehela napas. Ujian emang selesai tapi tetep aja dia gak bisa ngilangin perasaan khawatirnya, soal nilainya nanti.

.

Tetapi semua kekhawatiran itu gak ada gunanya. Akhirnya hasil ujian itu keluar juga seminggu setelahnya. Jungwon naik kelas dengan nilai-nilai bagus. Ditambah lagi dia juara sekolah untuk seluruh kelas satu.

Sunoo juga, nilai bahasa inggrisnya yang tinggi mengimbangi nilai matematikanya yang jeblok. Penggambaran kedua nilainya itu ibarat langit dan inti bumi. Jauuuuuuh pake banget banget..

Begitu juga dengan Yuna dan Jeongwoo mereka naik kelas sebelas dengan nilai yang lumayan.

Dan mendadak saja kelas mereka udah kosong, kursi-kursi udah dinaikin ke meja. Edaran dibagikan kepada semua murid, mereka harus masuk tanggal 2 Januari dan menempati kelas baru mereka.

"Lo harus datang kerumah gue natal ini," kata Sunoo.

"Mama gue pinter bikin cheesecake."

Jungwon berusaha tersenyum dan ngangguk. "Iya nanti gue usahain," katanya. "Gue juga harus masang pohon natal dirumah." Dia berusaha ngasih ekspektasi ke Sunoo tentang libur natal dirumahnya.

✓ We're (not) TwinsWhere stories live. Discover now