Daddy's In Hurry

25K 1.8K 66
                                    

"Who is she?"

Salah seorang teman di meja Archie bertanya. Pandangan mereka semua otomatis menoleh ke arah sosok yang ditanyakan itu.

"Oh, Artemisia Sirius. Yang punya bisnis segala tentang kewanitaan."

Archie seketika saja menjadi tertarik turut membahas sosok Artemisia Sirius tersebut.

"Bisnis kewanitaan? Maksudnya?" tanya Archie.

"Menstrual cup, menstrual pad, menstrual pants, lingerie, bra, panties, bikini. Semua tentang kewanitaan dia punya bisnisnya. Oh, don't forget! Sex toy."

"Serius?" Archie kembali menimpali.

"Serius, Om! Kenapa? Seneng denger ada yang tipe nggak jaim?"

Archie mendengkus. "Nggak jaim apanya?"

"Nggak jaim segalanya. Urusan bisnis aja nggak takut jual barang begituan, apalagi soal ranjang? Setahu gue diwawancara YouTube Voyix, dia bilang cinta itu kesekian, seks dan komunikasi yang utama soal hubungan."

Archie langsung mendapatkan sinyal. "Gitu? Sex oriented banget, ya?"

Temannya itu tertawa. "Archie, Archie. Giliran ada cewek yang begitu, lo tertarik bahasnya."

"Lebih enak bangun komunikasi sama yang nggak nuntut perasaan," balas Archie.

Bar yang nyaman untuk tempat nongkrong itu menjadi saksi, bagaimana Archie menandai seorang Artemisia Sirius untuk dikejar hingga titik penghabisan.

Semua pria di meja itu panik sekaligus antusias saat perempuan yang mereka bicarakan mendekat.

"Hai!" Sapa perempuan itu.

Hampir seluruhnya membalas sapaan tersebut.

"Boleh ganggu bentar, nggak?"

Archie tidak memfokuskan diri pada ucapan si perempuan. Dia justru sedang men-scanning sosok Artemisia Sirius yang aroma tubuhnya menyerbak kuat.

"Archipelago, right?" Tiba-tiba saja Archie buyar.

Kok, dia bisa duduk di sini?

"Oh, em, yeah. Itu nama gue," jawab Archie.

"Aku pengen banget kenal sama pemilik Bar&Stone, ternyata begini penampilannya. Nggak salah masuk wishlist aku."

Oh, wow! Itu gombalan, kan?

"Memangnya gimana penampilan pemilik Bar&Stone yang masuk wishlist kamu itu?"

"Seksi," jawabnya.

Curi pandang, menaikkan senyuman, semuanya terasa menyenangkan bagi Archie. Untuk itu, Archie tidak menyia-nyiakan kesempatan.

"Wanna have fun?"

Perempuan itu menatap Archie sejenak sebelum akhirnya menjawab, "At my place. Aku nggak mau ribet bangun dan pergi pagi-pagi."

Daddy's In Hurry / TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang