CH. 6

8.3K 1K 25
                                    

Siri menyesuaikan cahaya yang membuatnya tak nyaman saat tertidur. Cahaya yang bukan berasal dari matahari, melainkan lampu kamar yang masih terang benderang menyala. Permainan yang luar biasa membuat keduanya langsung terlelap dan lupa bahwa Siri memiliki banyak agenda kerja yang mungkin saja hanya diri wanita itu yang bisa melakukannya.

"Archie," bisik Siri dengan usapan tipis pada wajah Archie. "Hei, wake up, Popa."

Archie mengerjap dan bergerak pelan tanpa berniat melepaskan pelukannya dari tubuh Siri.

"Udah pagi?" tanya Archie.

"Udah subuh. Kalo kita nggak bangun, nanti Rein lihat kita yang telanjang."

Archie mengusap wajahnya pelan dan menaikkan kepala sesaat untuk memastikan Rein masih terlelap. Anak itu tidak terlihat terganggu, posisinya saja yang berubah menjadi menghadap dinding.

"Nyenyak dia," ucap Archie yang memilih memeluk tubuh Siri sepenuhnya. Tak lupa pria itu mencium dada sang wanita.

"Kok, kamu tidur lagi?"

"Sebentar. Aku nggak mau jauh-jauh dari kamu, tapi kayaknya kamu nggak betah lama-lama sama aku."

Siri tersenyum. "Jeje yang nggak betah aku tidur nyaman sama kamu sedangkan dia handle semua pekerjaan yang bukan jatahnya."

Archie mencium bibir Siri dan menenggelamkan wajah di leher wanita itu. "Bisa nggak, kita nikmati waktu berdua begini lebih lama dan lebih sering?"

Tidak ada suara yang terdengar. Siri terdiam dengan isi pikirannya sendiri.

"Kamu nggak suka, ya?" tanya Archie.

"Bukan nggak suka, tapi nggak siap." Pada akhirnya Archie tidak bisa menahan Siri untuk pergi. Wanita itu bergegas membersihkan diri ke kamar mandi dan membuat Archie memandangi langit-langit kamar dengan lamunan.

Mau resmiin Siri jadi Moma-nya Rein aja susah. Giliran nggak tertarik, mama malah nyodorin.

Entah bagaimana cara meresmikan hubungan mereka jika Siri terus menghindar dan tak mau terikat hubungan dengan Archie? Wanita itu memiliki kebebasan yang sulit untuk diraih oleh Archie. Lebih parahnya, Siri memiliki masa lalu yang tidak bisa Archie dengarkan kisahnya karena wanita itu belum sepenuhnya percaya pada kedekatan yang mereka bangun.

Apa faktor yang bisa membuat wanita bisa membagi apa yang mereka miliki? Jika memang Siri tak mau berbagi cerita, Archie akan menerima diri wanita itu tanpa perlu tahu masa lalunya. Namun, tanpa tahu masa lalu Siri maka Archie tidak akan bisa membantu wanita itu untuk keluar dari ketakutan di masa lalunya.

"Kamu mikirin apa?"

Pertanyaan itu mengusik lamunan Archie dan pertanyaan-pertanyaan yang membentuk di kepala pria itu. Siri tiba-tiba saja sudah selesai dengan agenda mandinya dan terlihat segar.

"Pake air dingin?" tanya Archie mengalihkan topik.

"Hm. Aku kebiasaan pake air dingin, biar ngantuknya hilang."

Archie menumpu tubuhnya dengan kedua siku. Dipandanginya Siri yang mengeringkan rambut dengan handuk.

"Kenapa nggak pake hairdryer?"

Siri menatap ke arah Serein yang tertidur pulas. "Rein pasti terganggu. Lagian aku nggak buru-buru, kok. Jadi bisa keringin rambut pake handuk aja."

Archie mengangguk paham. Ketika Siri memakai celana dalam dan memperlihatkan dadanya yang kini terlihat bercak merah keunguannya, Archie baru sadar jika mereka bermain dengan sangat keras.

Daddy's In Hurry / TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang