CH. 22

5.5K 1K 75
                                    

Archie memandangi adegan dimana Siri dengan hangat memeluk Serein menyamping tanpa lupa menepuk halus bokong anak itu yang mulai memainkan jemarinya mengelus payudara Siri dari luar pakaiannya. Itu kebiasaan yang baru bagi Archie, karena biasanya Serein hanya mengusap-usap pucuk hidung boneka Mickey mouse di rumah. Apa hidung Mickey sama dengan puting Siri? Archie benar-benar ingin melarang Serein melakukan kebiasaan itu pada Siri. Namun, wanita yang terlihat sangat protektif terhadap putranya Archie itu melarangnya dengan tatapan tajam.

"Moma," panggil Serein.

"Ya?"

"Moma puna moma nca?" tanya anak itu mengejutkan Siri.

Siri melirik Archie sekilas dan pria itu sama bingungnya dengan pertanyaan Serein.

"Punya, dong, Sayang. Tapi moma panggilnya mami."

Rein masih mengusap permukaan payudara Siri meski sudah mendongak untuk menatap wanita itu.

"Aik?"

Siri mengernyit dalam. "Baik? Maksud Rein apa maminya moma baik?" Serein mengangguk.

"Maminya moma baik, Rein. Cuma agak cerewet aja."

"Yein nca puna moma aik. Moma Siyi na aik."

Apa sekarang putranya sedang membandingkan Siri dan Irgi? Kepala Archie rasanya pusing karena putranya akan membahas sosok masa lalu yang harusnya Rein panggil moma kepada Siri. Semoga saja Siri tidak merasa terbebani dengan kalimat yang akan keluar dari bibir polos Rein.

"Rein suka moma yang baik?" tanya Siri.

"He-em! Yein cuka moma Siyi aik. Moma Yein nca aik."

Siri terlihat mengusapi pipi Rein. Mereka saling berpandangan tanpa merasa risih dengan adanya Archie yang sibuk mengamati.

"Kalo gitu Rein bisa sama moma Siri terus. Moma bakalan sayang sama Rein, dan kalo udah sayang, moma bakalan baik sama Rein."

"Yein yayang moma Siyi," kata anak itu tanpa ragu.

"Sama. Moma juga sayang bangeeettttt sama kamu. Kalo nggak ada kamu, mungkin moma nggak mau sama popa."

Itu kalimat kejutan yang membuat Archie langsung menegakkan punggung.

"Apa-apaan, Sirius??"

Rein menatap popa dan momanya bergantian. "Ciyus? Popa napa anggiy Ciyus? Anggiy moma, Popa!" Yang melayangkan protes adalah Serein si cerdas.

"Oke, oke. Moma." Archie menatap Siri dengan tatapan kesal sedangkan Siri sengaja memancing pria itu untuk kesal. "Kenapa bisa kamu bilang begitu sama anak kita, Moma?"

Siri berpura-pura berpikir yang membuat Rein juga menunggu jawaban momanya.

"Karena ... Popa nggak cuma sayang moma, loh, Rein. Kamu tahu nggak? Kalo popa sayang juga sama per—"

Archie langsung menutup bibir Siri dan berkata, "I love you. Only you. Don't mention anyone else."

Siri menaikkan kedua alisnya tanpa bisa bicara karena bibirnya ditutup oleh tangan Archie.

"Popaaaaa! Moma nca omong!" Serein berusaha mendorong tubuh papanya yang bersikap nakal.

Archie mau tak mau harus mengalah pada putranya yang lebih membela Siri.

Saat terlepas, Rein bahkan langsung melihat kondisi bibir Siri seolah paham betul cara merawat Siri. "Moma oce?"

Itu adalah gaya Archie ketika menanyakan kondisi seseorang.

"Moma oke, Sayang."

Serein langsung menikam Archie dengan tatapannya. "Popa akal!!" seru Rein marah. "Maapin moma!"

Daddy's In Hurry / TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang