Bab 21 - Nada Kecelakaan

2.1K 115 3
                                    

Nada menstabilkan perasaannya, menyampingkan sakit hatinya untuk sementara. Demi pekerjaan supaya bisa baik dan tidak ada pendengar yang kecewa.

"Kita lanjut ke selanjutnya, Dit," Dia berbicara tanpa melihat ke Adit.

Adit mengerti, dia membuka pesan-pesan selanjutnya. Adit yang banyak bicara ketimbang Nada, Nada hanya sedikit menimpali---pembicaraan atau obrolan Adit supaya terkesan lebih hidup dan seru.

Hingga tiba waktu pengumuman, Nada melipir sementara. Tempat itu di dipakai oleh pegawai Mie Enak Banget, dia memilih foto-foto itu dari semua pengirim dan pegawai itu memilih foto kedua. Pesannya tepat di atas punya Saqila.

"Wah, itu dia pemenangnya. Selamat kepada, Yuli di daerah Poncukusumo, Kabupaten Malang. Wah, namanya seperti  nama istri saya," Adit mengumumkan dengan penuh gairah.

"Ya, selamat kepada Mbak Yuli. Mendapatkan tiket liburan lengkap dari kami, pengambilan hadiah bisa di Bintang Bersinar FM ya," pegawai Mie Enak Banget berbicara.

Kemudian Nada kembali menempati posisinya, hingga lagu-lagu akustik selanjutnya mengalun dengan jelas. Lagu yang didengarkan mengunakan headphone benar-benar menampar hati.

Adit menunduk mengambil gawainya dan mengirimkan pesan kepada Erik, Adit juga tidak percaya. Bahwa selingkuhan atau simpanan Dewa adalah orang yang selalu dibacakan atensinya setiap program. Walau mereka berdua belum pernah bertemu.

Adit: Ternyata selingkuhan Dewa adalah salah satu pendengar kita, Rik.

Pesan itu sudah terkirim, lalu dia menatap ke arah Nada yang diam saja sambil menatap ke arah luar jendela. Adit merasa iba, bahwa hubungan pernikahan sahabatnya tidak seharmonis hubungan dia dengan Yuli.

Adit menepuk-nepuk tangan Nada, yang bersangkutan menoleh dan Adit berbicara tanpa suara.

"Kamu kuat?" Itulah dua kata yang terlontar dari mulut Adit.

Nada hanya mengangguk dan kemudian tersenyum. Lihatlah, walau luka yang masih mengerogoti diri Nada. Dia bisa tersenyum dengan anggun.

---

Erik yang sudah merebahkan badannya di ranjang langsung terkejut ketika membaca pesan dari Adit. Sama seperti Adit, dia juga tidak menyangka bahwa simpanan Dewa masih dalam lingkaran kehidupan Nada.

"Kok bisa ya?" Erik menerawang dengan menandang langit-langit.

Erik bangkit dan menuju kamar Alma yang di sebelahnya, tetapi sayangnya sudah dikunci. Erik duduk di ruang tamu dan mencoba mencari informasi soal Sadewa di media sosial.

---

"Adit, aku pamit ya!" Ucap Nada ketika selesai siaran, dia kemudian keluar dari ruang siaran terlebih dahulu.

"Oke, hati-hati ya, fokus mengemudi," Adit berbicara kepada Nada yang sudah berjalan pelan-pelan.

Nada menginggalkan radio Bintang bersinar dengan perasaan campur aduk, dia sangat kalut sampai-sampai tidak mengerti mau berbuat apa.

Pegawai Mie Enak Banget juga sudah pulang setelah melakukan pengumuman tadi, karena dia tidak bisa lama-lama. Harus kembali bekerja.

Adit masih berdiam diri di dalam ruang siaran sebelum absensi di ruangan HRD. Dia beruntung keluarganya selalu harmonis, walau memang masalah-masalah kecil sering terjadi. Wajar baginya, karena menyatukan dua kepala itu tidak mudah.

Tidak berselang lama, pintu diketuk oleh satpam Bintang Bersinar. Adit langsung berlari ke arah pintu dan membukanya.

"Mb-Mbak Na-Nada," Satpam perut buncit itu terbata-bata berbicara.

After the Sacred Marriage [Dewasa]Where stories live. Discover now