bab 16 Warning 17+

1K 59 185
                                    

Sorry guys,, ini area dewasa kayaknya. Bagi yang bocil, bisa kasih vote aja ngga, ngga usah baca gitu maksudnya. Tapi kalo maksa juga ngga papa. Dosa ditanggung masing masing ya😁

Warning 17+

Jayden masuk ke apartemennya dan langsung menuju ruang tengah, tapi yang dia dapati ruangan kosong dan lampu yang belum dinyalakan. Dia meletakkan kantong belanjaannya diatas meja dan berlalu untuk mencari mikayla.

Laki laki itu menemukan pacarnya sedang bergelut dengan selimut di sofa balkon.

Jayden perlahan mendekat, sebisa mungkin tidak menimbulkan suara agar tidur mikayla tidak terganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jayden perlahan mendekat, sebisa mungkin tidak menimbulkan suara agar tidur mikayla tidak terganggu. Lalu dia duduk diatas karpet lantai dan menghadap sofa tempat mikayla berbaring.

Tangannya perlahan terulur menyingkirkan anak anak rambut yang berada di dahi gadis itu, lalu tangannya berpindah ke pipi dan berakhir diujung bibir mikayla.

"Pasti ini sakit banget ya love, maaf." Tangannya masih mengelus pelan ujung bibir mikayla. Jayden tersenyum memandangi wajah cantik pacarnya. Perlahan wajah jayden mendekat, ujung hidung mereka bersentuhan. Terasa hembusan hangat napas mikayla membuat lagi lagi jayden tersenyum. Lalu dia menyatukan bibirnya dengan bibir mikayla, mengecup pelan di sudut bibir yang terluka itu.

Darah jayden berdesir, dadanya bergemuruh cepat. Ini ciuman pertamanya, dan rasanya ... dia menginginkannya lagi. Lagi dan lagi dia mencium bibir itu, menjilatnya pelan seperti lolipop. Merasakan manis dipermukaan bibir mikayla. Oh tuhan, jayden tidak bisa berhenti. Nalurinya benar benar diuji sekarang. 'apa seperti ini rasanya ciuman. Berarti Arvin ngga bohong pas bilang ciuman itu memabukkan, dan gue ngerasainnya sekarang. Rasanya ... Sangat candu."

Jayden baru menghentikan aksinya setelah mikayla menggeliat pelan. Mungkin dia merasakan seseorang mengganggu tidurnya. Perlahan mata gadis itu terbuka, pandangannya langsung bertubrukan dengan mata hitam pekat jayden. Mikayla tersenyum sambil memejamkan matanya lagi.

"Aku ketiduran ya?" Gadis itu bergumam pelan.

"Hm,, sorry love aku lama." jayden mengulas senyum tipis sambil merapikan anak rambut mikayla.

"Ngga papa, akunya aja yang ketiduran. Abisnya suasana disini enak, bawaannya bikin ngantuk. Aku suka."

"Mau pindah tidur di sofa dalam ngga? Disini dingin, nanti kamu sakit."

Mikayla menggeleng pelan, "Aku suka disini." Kemudian gadis itu menggeser tubuhnya merapat ke dinding sofa, menepuk pelan bagian sofa yang kosong. "ayo naik."

Jayden menggeleng pelan. Jujur, dia ingin sekali rebahan dan memeluk gadis itu, tapi dia takut khilaf. Karna semua ini adalah yang pertama baginya, selama ini dia tidak pernah dekat dengan gadis manapun, ya- kecuali Nina.

Mikayla memanyunkan bibirnya cemberut. "Kamu ngga mau deket aku? Aku masih bau ya?" Gadis itu menciumi rambut dan juga pakaiannya. Kemudian bergumam pelan, "Ngga, ih."

Hallo, MikaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang