Bab 37. Warning 18+

767 24 126
                                    


Bab ini Berisi full adegan 18++. Jadi di mohon yang masih dibawah umur, skip aja dan jangan di hujat.🍒

Nulis adegan begini, lebih sulit dari pada nulis adegan dialog. Jadi hargai dan nikmati dengan tenang bestie😚

Jangan lupa vote ya, dan komen bagi yang cukup umur.

Mikayla terjengkit kaget saat merasa sepasang tangan memeluknya dari belakang. Jayden memeluknya sambil mengusap pelan perut Mikayla, membuat wanita itu sedikit merasa nyaman.

"Lagi apa?" Suara serak khas bangun tidur itu menyapa gendang telinga Mikayla.

"Minum." Mikayla menyeret langkahnya untuk mencapai wastafel dengan Jayden yang masih bergelayut di belakangnya.

"Lepas dulu, bee. Aku mau cuci gelas ini."

"Cuci besok aja," Jayden tidak menghiraukan suara ketus kekasihnya, bibirnya sedari tadi sudah gatal ingin mencium leher putih mulus yang sudah menggodanya itu. Tangannya perlahan masuk ke dalam kaos over zise yang dikenakan Mikayla dan meraba langsung kulit perut wanita itu.

"Love, kok perutnya makin buncit gini? Kamu ngga papa, kan?"

Mikayla menggelengkan kepalanya pelan, wanita itu sangat menikmati usapan pelan di perutnya. "Ngga, aku cuma jarang olahraga aja akhir-akhir ini."

Jayden hanya mengangguk saja saat mendengar ucapan kekasihnya, bibirnya tidak berhenti memberikan kecupan-kecupan kecil di leher Mikayla membuat wanita itu melenguh pelan. Tangan Mikayla bertumpu pada pinggiran wastafel, "bee, jangan aneh-aneh, deh."

"Aneh apaan? Aku kan ngga ngapa-ngapain." Jayden menjawab parau dengan masih memberikan kecupan bahkan dia menggigit pelan tengkuk Mikayla membuat wanita itu menggigit bibirnya agar suara desahannya tidak keluar.

"Bee," Mikayla bahkan merengek merasakan sensasi tergelitik di perutnya, bahkan bagian bawahnya sudah terasa berkedut. Sebelah tangan Jayden perlahan merangkak mencapai puncak dada Mikayla membuat wanita itu melenguh. Mikayla menyenderkan kepalanya ke bahu Jayden sedang tangannya memegang erat pinggiran wastafel agar kuat menopang tubuhnya. Tangan Jayden dengan bebas meremas lalu memelintir pelan puncak dada Mikayla yang tidak tertutup bra, membuat wanita itu lagi-lagi mendesah pelan.

Jayden melepaskan tangannya dari dada Mikayla, kemudian laki-laki itu membalikkan tubuh kekasihnya. Wajah sayu penuh gairah Mikayla membuat Jayden frustasi sendiri. Laki-laki itu mencium bibir Mikayla dengan sedikit kasar, melumatnya lalu membelitkan lidah disana. Jayden melepaskan ciuman mereka, lalu meloloskan kaos Mikayla hingga membuat tubuh wanita itu polos, yang tersisa hanya celana dalam hitam yang membungkus area sensitifnya.

Jayden membuang asal kaos itu lalu kembali melumat kasar bibir Mikayla, kedua tangannya sudah berada di puncak dada Mikayla membuat wanita itu mengerang dalam ciuman mereka. Mikayla bahkan menggigit bibir Jayden karna merasakan sensasi kedutan di bawah sana. Kemudian bibir Jayden beralih ke salah satu payudara Mikayla. Jayden sengaja meniup puncak payudara Mikayla membuat wanita itu menggeliat. Jayden hanya menciumi payudara itu tanpa menyentuh puncaknya yang sudah terlihat menegang. Hal itu membuat Mikayla frustasi.

"Bee, please ... jangan di mainin," Mikayla merengek pelan sambil menggigit bibirnya menahan erangannya sambil menjambak pelan rambut Jayden. Sedangkan laki-laki tidak perduli, dia masih asyik bermain-main disana, menggoda puncak payudara itu dan menikmati suara frustasi kekasihnya yang meminta lebih dari itu.

Jayden melumat kasar payudara Mikayla, menyedotnya buas seolah di sana terdapat sumber mata air, sedangkan sebelah tangannya tidak berhenti meremas dan memelintir puncak payudara yang lain. Mikayla hanya bisa mengerang frustasi mendapatkan serangan nikmat itu. Tangannya pun tidak tinggal diam, dia berusaha meraih ujung boxer yang dipakai Jayden. Meraba pelan bukti gairah Jayden yang sudah menegang sedari tadi. Mikayla lalu memasukkan tangannya kesana, menggenggam langsung kejantanan Jayden yang terasa hangat di tangannya. Mikayla perlahan menaik turunkaan tangannya membuat Jayden mengerang dan tanpa sengaja menggit pelan puncak payudara Mikayla.

Hallo, MikaylaWhere stories live. Discover now