PART 12. Atha Mau Jagain Mama Aja

3.2K 401 15
                                    

Ahoy!
Selamat pagii🌅
Udah nangis belum hari ini? Wkwk.
Seperti biasa, Loly cuma mau ngingetin kalian untuk selalu jaga kesehatan.
Kemarin Loly lihat di berita katanya corona varian baru udah masuk ke Indonesia.
Intinya stay healthy and stay safe yaa!

-Selamat Membaca-

Athala diam menatap Adel dengan sorot mata nanar. Menunggu orang di dekat ranjang rumah sakit. Dia selalu teringat saat dia menemani sang Mama di detik-detik terakhir dulu. Athala yang ada disamping Mamanya saat wanita itu menghembuskan nafas terakhirnya.

Cowok itu menggigit bibir bagian dalam, mencoba menahan rasa sakit yang bersarang dihatinya.

Flashback on

Sudah hampir dua jam Athala duduk memandangi ibunya yang tidur dengan wajah pucat pasi. Dia tidak mau meninggalkan wanita itu, walau satu detik saja. Yang lain sedang makan di kantin atas suruhan Athala, dia tidak mau mereka lemas dan ikut sakit.

"Atha sayang." panggil Rita.

"Iya, Ma?"

"Athala jagoannya Mama." lirih wanita itu.

Athala mengepalkan tangannya kuat disamping badan, menahan bulir air yang sebentar lagi keluar dari matanya.

"Athala kan udah gede. Udah waktunya cari pasangan untuk mendampingi hidup kamu nanti, nak." jelas Rita parau.

Cowok itu menggeleng. "Atha mau jagain Mama aja."

Dibalas senyuman tipis oleh wanita paruh baya itu. Dia meraih tangan putranya yang terasa gemetar.

"Kamu tau kan Athala, Mama nggak akan bisa selamanya ada di samping kamu. Mama nggak bisa selamanya masakin makanan buat kamu, elus pundak kamu, menenangkan kamu kalau lagi marah." lirih Rita.

Air mata Athala langsung menetes. "Mama bisa, Atha yakin Mama pasti bisa." tuturnya dengan nada tak beraturan karena memendam emosi.

Rita memejamkan matanya sejenak. "Athala harus mencari perempuan yang Athala suka. Dari dalam hati kamu."

"Kalau sudah yakin sama satu perempuan, kamu harus serius. Jaga dia seperti kamu menjaga Mama."

Athala menganggukkan kepalanya. Hidungnya yang mancung memerah karena dia menangis.

"Athala ikhlasin Mama, ya? Mama titip Alana dan Meyelsa."

Wanita itu tersenyum teduh. Perlahan matanya mulai terpejam, Athala diam menatap Mamanya tanpa bisa berbuat apa-apa. Nafas Rita mulai tak beraturan, sampai hembusan nafas panjang keluar, mata wanita itu benar-benar tertutup.

Athala langsung menangis tersedu-sedu sambil memegang tangan Mamanya. Dia mengusap tangan dingin itu lembut.

"Athala akan jagain Kak Mey dan Alana sungguh-sungguh."

Flashback off

"Bang?" Alana yang masuk ruangan bingung saat melihat Athala melamun dengan air mata mengalir di pipi cowok itu.

Athala langsung tersadar dan mengusap air matanya dengan cepat. Dia segera berdiri, menatap Alana dan Dean yang terlihat bingung.

"Gue pergi dulu ya, ada pasien. Kalian jagain ponakan gue, kalau ada apa-apa langsung panggil gue aja." ujar Athala, lalu berjalan keluar dengan tergesa-gesa.

Alana memandang kepergian cowok itu dengan tatapan dalam. Alana belum bisa mengerti Athala, cowok itu sama tertutupnya dengan Dean dulu. Alana hanya bisa menunggu sampai Athala siap menceritakan semua padanya.

•••

Setelah kondisi Adel membaik, bocah itu boleh dibawa pulang. Alana dan Dean yang tidak betah berlama-lama di rumah sakit memutuskan untuk merawat putri mereka di rumah saja. Lagi pula di rumah sakit terlalu lama tidak baik untuk Adel.

"Kamu buatin susu dong, Mas." titah Alana yang sedang menyuapi Adel di meja makan.

Dean mengangguk, lalu berjalan menuju pantry. Mengambil botol dot Adel kemudian mencucinya sampai bersih. Dia mengambil sekotak susu berwarna merah yang sering di iklan-kan di televisi.

"Cara bikinnya gimana?" gumam Dean bingung.

"YANG! CARA BIKINNYA GIMANA!?" pekik Dean keras.

Alana menepuk jidat. "Masukin air panas dikit aja! Terus air dingin, biar nggak terlalu panas!"

Dean ber'oh'ria lalu mulai melakukan apa yang diperintahkan Alana. Terakhir dia menutup botol dot itu, kemudian membawanya pada Alana. Menyerahkan botol itu.

"Kamu urus Adel bentar. Aku mau ke kamar mandi dulu." tutur Alana membuat Dean mendelik.

Namun cowok itu tidak bisa berbuat apa-apa selain menurut saja. Takut kena semprot Alana. Wanita itu semakin kesini menjadi semakin galak.

Langkah Alana menuju kamar mandi terhenti saat bel rumahnya berbunyi. Wanita itu segera menghampirinya dengan langkah santai sambil bersenandung lirih. Dibukanya pintu utama.

Manik matanya sontak membesar saat melihat pria membawa pisau yang penuh dengan darah di tangan kanannya, dan juga plastik hitam di tangan kiri seperti berisi daging.

"Halo, Ibu Alana." sapanya dengan senyuman.

Kejadian itu seolah deja vu. Di detik itu juga Alana langsung memekik dengan kaki lemas karena ketakutan.

"MAS DEAAAN!"

To be continued..

Duh! Bapaknya mau ngapain tuh😖
Pencet bintang di pojok kiri bawah dan berikan komentar kalian yaa!
Follow akun Loly juga biar tau kalau Loly update cerita baru!
See you next part!

DEAL | Family Series| Lengkap✔Where stories live. Discover now