PART 16. Njaluk Digorok Gulune

2.7K 420 18
                                    

Pagii semuaa!
Dari judulnya aja udah ngeri
Pada ngapain aja liburan ini?😪
Jaga kesehatan kalian ya!!
Semoga yang lagi sakit cepat sembuh dan yang sehat semakin sehat🤣

-Selamat Membaca-

Disebuah restoran duduk lima orang yang sedang berbincang santai. Mereka menunggu kedatangan seorang gadis yang kata Athala akan menjadi calon istrinya. Kinan. Athala ingin memperkenalkan gadis itu kepada Meyelsa, Fatih, Dean dan juga Alana.

"Mana, Tha? Ngaret banget datengnya?" tutur Meyelsa sebal.

Athala meringis. "Lagi dijalan, Kak. Bentar lagi sampai."

Mereka menunggu lagi selama dua puluh menit, barulah perempuan yang berprofesi sebagai dosen itu menampakkan batang hidungnya. Kini Alana dan Meyelsa mengerti kenapa datangnya sangat lama. Gadis itu berdandan begitu cetar.

"Maaf semuanya, jalanan agak macet tadi." tutur Kinan dengan senyuman merekah diwajahnya.

"Ah, nggak apa-apa, kok." balas Fatih dan Dean bebarengan.

Alana dan Meyelsa langsung mendengus secara bersamaan. Dari awal bertemu saja keduanya sudah tidak menyukai dosen fakultas kedokteran ini.

"Sebelumnya perkenalkan dulu, saya Kinan. Senang bertemu dengan kalian semua." dia menatap dua wanita yang nampaknya tidak begitu suka dengannya.

"Saya Meyelsa kakaknya Athala."

"Saya Alana adiknya Bang Atha."

Kinan tersenyum. "Wah akhirnya bisa bertemu kalian."

Meyelsa bersedekap, memasang tampang sangar yang membuat Faih dan Dean memilih fokus pada makanan mereka.

"Umur kamu berapa?"

"Dua puluh enam." balas Kinan kikuk dan sedikit takut.

Alana mengangguk mengerti. "Umur kita sama, lebih baik tidak usah berbicara formal."

Kinan menganggukkan kepalanya mengerti. "Oke, Alana."

Athala hanya diam saat Meyelsa dan Alana terlihat seperti sedang menginterogasi Kinan. Malah kebetulan dua wanita itu membantunya mengenal Kinan lebih dekat. Athala ingin melihat Kinan itu orang yang seperti apa.

"Kak Mey sama Alana kok kelihatan berwibawa banget, ya?" bisik Dean pada Athala.

Cowok itu tersenyum. "Itu artinya mereka punya kandidat sendiri."

"Maksudnya?" Dean mengerutkan kening tak mengerti. Athala membalas dengan berbisik sangat lirih.

"Alana sama Kak Mey nggak setuju kalau gue sama Kinan."

•••

"Nggak sopan banget, Tha. Masa dia nyombongin diri didepan Kakak. Emang dia pikir dosen itu kerjaan dengan jabatan paling tinggi?"

Sejak tadi Alana dan Meyelsa terus meluapkan unek-unek mereka pada Athala setelah mereka pulang. Sementara Dean dan Fatih memilih acuh dan bermain catur sambil minum kopi hitam. Yang udah bapak-bapak mah emang beda.

"Pokok'e aku ora setuju!" ucap Meyelsa final.

(Intinya aku nggak setuju.)

"Mentang-mentang umurnya sama, dia ngehina gue yang nganggur!?" Alana berkacak pinggang tak suka.

Alana dan Meyelsa berujar kompak. "Njaluk digorok gulune!"

(Minta digergaji lehernya!)

Dean dan Fatih bergidik ngeri. Dua wanita itu sama-sama mengerikan saat sedang marah.

"Oh iya, De. Tadi pagi gue lihat bunga didepan rumah, tapi kok hilang. Lo yang ambil, ya?" Meyelsa berujar pada Dean.

Gerakan tangan Dean yang sedang memindahkan pion catur terhenti seketika. Dia kira hidupnya sudah aman setelah dia membakar bunga tadi.

"Iya." balas Dean sambil melirik Alana.

Seakan Alana mengerti tatapan ketakutan Dean. Wanita itu kemudian bertanya. "Bunga dari siapa?"

Matilah Dean!

"Ah yang lo bakar tadi pagi itu bunga, De?" Athala menyahut.

Athala malah mengompori!

"Oh, pantesan tadi bau menyan." Alana kembali bersuara.

Waspada dua!

"Kenapa dibakar, De?" Fatih yang awalnya diam kini menyahut.

Waspada satu!

Alana menyipitkan mata curiga. "Bunga dari cewek ya?"

DANGER!

"Bukan!" bantah Dean.

Alana mengendikkan bahu. "Namanya siapa?"

Dean meringis. "Adinda." jujurnya.

Alana langsung menghembuskan nafas kasar. Memang resiko menjadi istri seorang CEO tampan. Pasti tidak sedikit yang tertarik pada pesona dan kharisma Dean.

"Capek juga ya, suami gue banyak yang deketin." tutur Alana.

Dean menunduk diam.

"Banyak banget yang godain dia, pasti pada lebih cantik dari gue."

"Enggak!" Dean menyela.

Alana tidak memperdulikan. "Apa gue cari suami lain aja, ya?" tanyanya pada Meyelsa.

Meyelsa langsung menganggukkan kepalanya setuju. "Nah bener! Cari yang kaya oppa-oppa aja, Al!"

Dean melotot. Cowok itu langsung berlari mendekati Alana dan merengek pada wanita itu. Menggoyang-goyangkan tangan Alana sambil berujar imut yang membuat tiga sosok lain disana ingin muntah saat mendengarnya.

"Ampun, Mama! Aku janji nggak nakal-nakal, nggak genit!"

To be continued..

Sebelum lanjut, votenya dulu dong😁
Spam komen juga yaa!
Makasih buat kalian yang masih setia mantengin cerita ini sampai part ke 16!
Lopp yuuu😘
Sampai jumpa di part selanjutnya!!

DEAL | Family Series| Lengkap✔Where stories live. Discover now