PART 14. Sini Om, Reo Suapin.

3K 407 19
                                    

Aloha!!
Apa kabar kalian semua?
Semoga selalu sehat yaa😍
Jangan lupa jaga kesehatan, karena kesehatan mahal banget harganya😚

-Selamat Membaca-

"Kita harus ngadain syukuran, Al!"

Dimeja makan tiba-tiba Meyelsa berujar dengan nada senang bukan main. Membuat semua orang menoleh kearahnya dengan tatapan penuh tanda tanya. Begitu juga Alana mengernyitkan kening bingung. Tidak mengerti apa yang Meyelsa maksud.

"Syukuran buat Alaya?" tanya Alana. Alaya Brissia Winata. Anak kedua Meyelsa dan Fatih.

Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Bukan!"

"Terus?"

"Reo udah bisa ngomong 'r'. Gue bangga banget!" tutur Meyelsa dengan antusias. Sambil mengusap kepala Reo.

Alana langsung menatap Fatih. Seolah berbicara 'istri Mas kumat lagi' melalui tatapan matanya. Fatih hanya membalas dengan senyuman. Mau bagaimanapun Meyelsa, dia akan tetap setia pada wanita itu. Sama dengan prinsip Dean, hanya ada satu wanita yang menempati hatinya.

"Al, suapin dong. Tangan aku kan sakit." cicit Dean sambil mengedipkan mata polos.

Alana mencubit pipi Dean gemas, lalu menyuapkan satu sendok sup ayam kedalam mulut cowok itu. Athala yang melihat itu mendengus keras. Tidak disana tidak disini hobinya mesra-mesraan terus. Laknat sekali pasangan yang satu ini.

Dia berniat mengadu pada Meyelsa, namun..

"Lihat, Kak. Adek lo--" ucapan Athala terpotong saat melihat Meyelsa asik disuapi Fatih. Sama saja!

"Kampret!" maki Athala geram.

Reo yang duduk disebelahnya hanya bisa tertawa pelan melihat nasib Om-nya yang merana. Kejomloan Athala itu membuat orang lain ikut kasihan saat melihatnya.

"Sini, Om. Reo suapin." tutur bocah itu sambil menepuk pundak Athala beberapa kali.

Athala mengangguk, namun saat tersadar akan sesuatu yang berbeda, dia tertegun. Kemudian dia berujar dengan nada kagum. Memuji Reo yang langsung terlihat berbeda karena gaya bicaranya.

"Kenapa ponakan gue mendadak keren, anjir!"

•••

Sudah setengah tahun lebih Rita meninggalkan mereka. Dan sampai sekarang Athala masih sering memikirkan ibunya itu. Tidak ada perempuan lain yang mampu merebut hati Athala. Dan tidak ada perempuan lain yang bisa mendapatkan cinta dari cowok itu.

"Semakin lo pikirin, semakin susah buat ikhlasin." tutur Dean.

Tiga cowok sedang duduk di teras rumah Alana dan Dean sambil menikmati kopi hitam. Memandang hujan yang turun dari langit mengguyur tanah didepan mereka.

"Gimana nggak kepikiran? Gue yang paling sering ketemu sama Mama. Gue yang selalu jagain."

"Tiba-tiba sekarang gue nggak punya seseorang yang harus dijaga. Rasanya kosong." jelas Athala.

Dean tersenyum. "Andaikan lo seterbuka ini sama Alana, Bang."

Athala langsung menoleh bingung. "Maksud lo?"

"Alana itu nunggu lo mau cerita semuanya. Semenjak lo pergi ke Amsterdam, lo kaya orang penuh rahasia." ucap Dean.

Fatih hanya menyimak dengan tangan bersedekap menahan suhu dingin. Musim hujan seperti ini membuat angin menjadi semilir membawa hawa yang dingin.

"Gue... Gue cuma nggak tau harus mulai dari mana." ucap Athala kikuk.

Dean menghembuskan nafas pelan. "Mulai aja dari 'cewek yang pernah ada di hati lo'. Alana pasti pengen tau itu."

Athala menggeleng. "Gue nggak mau ngebuka luka lama."

"Luka lo nggak akan sembuh kalau lo menanggung semuanya sendiri. Sekali-kali lo harus berbagi. Dan menurut gue Alana orang yang tepat untuk itu. Dia udah sehat, bahkan dia lebih kuat dari lo." papar Dean dengan nada tenang.

"Sangking nggak pernahnya lo cerita soal cewek. Alana sampai mikir kalau lo itu homo, Bang." Dean berterus-terang.

Athala langsung melotot. Adiknya berfikiran begitu mengenai dirinya? Cowok itu mengelus cincin yang melingkar di jari manisnya. Apakah dia harus melakukan perintah Omanya untuk menikahi Kinan, perempuan yang dipilihkan untuknya.

"Gue bakalan nikah." tutur Athala mantap.

Fatih tersedak kopinya. "Sama siapa!?" pekiknya kaget.

"Kinan. Gue percaya pilihan Oma nggak akan salah. Lagi pula Kinan orangnya sopan, baik, dan kayaknya bersikap dewasa." papar Athala.

"Jangan kamu simpulkan dari 'kayaknya' doang. Kamu harus lihat dia aslinya gimana. Pernikahan bukan main-main, Tha." Fatih menyahut dengan nada cemas.

Athala diam. Membenarkan ucapan Fatih didalam hati.

Ditengah keheningan. "Terus Veelan gimana?" Dean ikut bersuara.

Athala tersenyum tipis. Mengingat wajah gadis yang selalu menganggu dirinya beberapa tahun terakhir itu. Veelan berkata dia akan mendekati Athala saat sudah kuliah. Dan sekarang gadis itu sudah hampir lulus S1.

"Dia cuma anak-anak yang masih buta sama cinta."

To be continued..

Kasih vote, komen, dan juga follow akun Loly ya!
Love you all😍
See you next part!

DEAL | Family Series| Lengkap✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora