Bab 16 : Zafran

5.8K 280 3
                                    

Mulai hari ini sampai ini end bakalan update setiap Sabtu dan Minggu ya:)

Happy Reading ❤️

Happy Reading ❤️

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

16. Zafran

Caca merasakan silau dari sinar matahari yang masuk melalui jendela mobil, dia mengucek-ucek matanya yang masih terlalu berat untuk dibuka. Merenggangkan otot-ototnya sembari menguap kecil.

"Sudah puas tidurnya?" ujar Zafran yang masih menunggu Caca terbangun diatas mobil. Laki-laki itu berdiri melipat kedua tangannya.

Caca awalnya kaget sekali, tapi sedetik kemudian dia tersadar kalau wajah laki-laki ini tidak asing untuknya.

"Cepat turun, tiga menit lagi upacara pembukaan," ucap Zafran sembari turun meninggalkan Caca yang kepalang panik. Dia buru-buru membawa turun barang-barangnya dan berlari menuju lapangan.

Acara dimulai dengan upacara. Karena terlambat Caca jadi harus berdiri dibarisan paling belakang. Pemimpin upacara memimpin seluruh barisan, dilanjutkan dengan pengibaran bendera, dan disusul amanat dari beberapa jajaran orang penting di kampus.

Setelah itu upacara selesai, para peserta dibubarkan dan di beri waktu untuk mempersiapkan tenda masing-masing.

Diantara yang lain, Caca yang paling jago kalau masalah memasang tenda. Bukan apa-apa, dulu Caca itu anggota Pramuka dari SMP sampai SMA. Jadi urusan seperti ini sudah makanan hariannya.

Caca mengikat tiap tali tenda ke patok yang dia tancapkan ke tanah dengan jarak yang sudah Caca perkirakan. Tak lama tenda milik Caca berdiri dengan kokoh, satu-satunya yang berdiri lebih dulu.

"Nggak sia-sia masuk kelompok yang isinya mantan anak Pramuka," ujar Anna.

"Jagoan gue nih bos!" sahut Kana.

"Buruan masukin tas Lo pada, terus kita laporan ke panitia buat ambil angket susunan kelompoknya," kata Caca.

"Bentar-bentar, gimana kalau Caca sama Olla aja yang kesana?" ide Kana.

"Bisa bener ye lu, yaudah gas aja lah Ca, gue mau liat juga panitia kita ada yang cakep apa kagak," kata Olla yang dibalas anggukan kepala Caca.

Keduanya berjalan menuju pendopo yang dijadikan titik pusat dari perkemahan mereka. Biasanya disana dijadikan tempat para panitia stand by dan menjadi tempat bertanya para peserta.

"Siang kak, tenda saya sudah selesai di dirikan. Mau minta angket susunan kelompoknya, kak," ujar Caca.

"Oh iya, sebentar ya lagi diambil di bus sama ketuplaknya."

"Oke kak."

Caca dan Olla berdiri bersandar di pilar pendopo menunggu angketnya tiba.

"Ca, Lo tadi naik mobil mana? Kan mobil kita udah jalan sebelum Lo dateng," tanya Olla.

Three Little WordsOnde as histórias ganham vida. Descobre agora