Bab 39 : Janji El

5.1K 246 14
                                    

39

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

39. Janji El

PRANG!

Suara pecahan yang menjadi alarm Hana pagi ini, begitu kesadarannya penuh dia berlari ke sumber suara. Rupanya ini bukan pagi, tetapi menjelang siang. Dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri vas bunga yang dia dapat dari dinas luar pulau sudah menjadi pecahan-pecahan dilantai.

"Caca bilang nggak mau! Kenapa maksa sih?!" teriakan yang terdengar dari ruang tamu depan membuat Hana makin panik. Dia lantas mengambil tongkat bisbolnya sebagai senjatanya untuk membantu Caca.

"LEPASIN CACA!" teriak Hana. Dia memukul punggung laki-laki yang berdiri membelakanginya itu.

"Argh!" pekik kesakitan orang itu. Hana menarik Caca untuk berdiri dibelakangnya setelah melihat laki-laki itu bersimpuh diatas lantai sembari memegang punggungnya.

"Mas El.."

"Hah? Siapa?"

Laki-laki yang Hana pukul kini menatap Hana dengan wajah kesakitan, tentu saja Hana tertegun melihat wajah yang terakhir kali dia temui di perkemahan beberapa waktu lalu kini kembali bersitatap dengannya.

"El?"

"Ternyata bener kamu yang sembunyiin adik aku?" tuduh El yang kini berdiri tegap di depan Hana.

"Mas El, nggak papa?" tanya Caca yang begitu khawatir namun tetap tidak ingin dekat dengan sang kakak.

"Jangan bawa adikku dalam permasalahan kita, Hana."

"What? aku nggak pernah..,"

"Caca kesini bukan diajak Dokter Hana!"

Nampak El menghela napas, seakan sudah berulang kali dia mendengar alasan Caca tersebut.

"Kalau begitu ayo pulang."

"Nggak."

"Ca, apapun masalahnya kamu harus hadapin langsung. Jangan kabur gini, kamu nggak tau semua orang rumah khawatirin kamu semalaman."

"Terus kenapa semalem nggak ada yang berusaha ngejar Caca? Caca berdiri lama di jembatan, kayak orang gila!"

"Ca, kamu bukan anak kecil lagi. Lagian masalahnya bukan besar kok, kamu cuma perlu minta maaf ke Anin dan Marel."

"Kenapa Caca harus minta maaf? Emangnya menurut Mas El, punya cinta pertama itu salah? Harusnya yang minta maaf itu Mbak Anin, dia marah di situasi yang seharusnya Caca marah ke kalian semua."

"Anin nggak marah sama kamu, dia cuma kecewa sama dirinya sendiri Ca. Kamu lihat dari perspektif Anin juga, jangan egois gini."

"Caca egois? sejak kapan Caca begitu? Kalau emang Caca egois, dari awal Caca udah kabur dari rumah dan minta Mbak Anin buat batalin tunangannya."

El mengusap wajahnya yang nampak kelelahan menghadapi keras kepala adiknya itu. Hana yang berada di tengah-tengah perdebatan yang baru dia ketahui adik dan kakak ini hanya bisa terdiam dengan kebingungan.

Three Little WordsWhere stories live. Discover now