Bab 27 : Salah Paham

4.6K 197 5
                                    

27

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

27. Salah Paham

Akibat keseleo yang dialami Caca membuat dirinya kesulitan jalan. Dan Dokter Hana menyarankan untuk Caca dipapah sampai ke tenda, sebenarnya Caca tidak keberatan jika harus menyusahkan orang lain. Tapi alangkah baiknya jika yang memapahnya bukan Zafran. Sebab, debaran sialan itu tidak kunjung berhenti. Malah makin membabi buta saat didekat Zafran.

"Kami yakin tidak membutuhkan gips atau semacamnya?" tanya Zafran.

Caca yang setengah mati menahan sikap agar rona pipi merah itu tidak nampak begitu jelas oleh laki-laki itu membuang wajah sembari berkata, "Ya."

Zafran yang mendapatkan reaksi Caca demikian menjadi berpikir kemana-mana. Menimbulkan rasa bersalah karena membuat gadis itu terjatuh hingga pincang begini.

"Saya minta maaf.."

Permintaan maaf Zafran yang mendadak itu praktis membuat Caca menengok ke laki-laki yang dijadikan sandarannya dalam berjalan. "Ya?"

Astaga, tatapannya bisa nggak jangan gitu!

Zafran menatapnya dengan sendu, benar-benar menunjukkan raut bersalahnya yang bertolak belakang sekali dengan raut yang biasa dia tunjukkan seperti biasanya. Zafran versi ini sangat menggemaskan di mata Caca!

"Gara-gara saya, kamu jadi kesakitan gitu."

Bisa bunuh gue aja gak? ini terlalu gemesin!

"Saya benar-benar nggak bermaksud buat kamu kesusahan disini. Saya nggak berniat sejahat itu ke kamu.. saya juga nggak tau kenapa setiap kali saya melakukan sesuatu hal pasti akan membuat orang lain kesusahan. Jadi saya minta maaf atas semua kesulitan yang kamu alami di sini."

Kali ini Caca tidak lagi gemas dengan ekspresi sendu itu, dia malah kebingungan atas perasaan sendu Zafran yang berlebihan ini.

"Hei, aku nggak ada nyalahin kamu sama sekali. Semua yang aku alami disini itu murni kesalahan aku, akibat dari semua tindakan aku yang ceroboh."

Laki-laki itu masih menundukkan kepalanya menatap penuh rasa bersalah pada Caca. Merasa Zafran tidak percaya akan ucapannya, Caca mengambil inisiatif dengan menangkup kedua pipi Zafran. Berdiri di depannya dengan kedua tangan Zafran di pinggang Caca yang sigap menahan tubuh Caca agar seimbang . "Aku emang anaknya ceroboh, aku suka bikin kerusuhan dimanapun aku berdiri. Jadi jangan salahin diri kamu dengan segala insiden yang aku alami disini. Ya, kalau masalah jurit malam waktu itu sih.. aku perlu sesuatu hal untuk balasannya."

"Balasan?"

Caca mengangguk, "Balasan dari orang jahil."

Zafran terkekeh, "Maaf, saya tidak berpikir dewasa waktu itu."

Melihat Zafran yang keluar dari ekspresi sendunya membuat Caca sedikit lega. Dan dia kembali berpijak ke kesadarannya yang mengambil inisiatif menangkup pipi Zafran, apalagi dia berdiri begitu dekat dengan laki-laki itu tak lupa pinggangnya yang dipeluk oleh lengan kekar Zafran membuat suasana menjadi canggung.

Three Little WordsWhere stories live. Discover now