Bab 44 : Menikah

2.4K 222 24
                                    

Hai!
Happy reading<3

Hai!Happy reading<3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

44. Menikah

Olla dan Kana menatap kagum isi essai yang dibuat oleh Caca. Kedua sahabatnya itu terkejut bukan main mengetahui perubahan sikap Caca yang terkesan penuh ambisi di awal semester tua mereka, seakan Caca yang baru ini merupakan Caca yang baru saja lahir dengan segala pencapaian yang akan dia raih.

"Serius, ini isinya bener-bener kritis banget. Gue nggak pernah ngira lo bisa ngolah data dengan teori yang udah dipelajari semester satu?!"

Caca terkekeh, sebenarnya dia sudah lupa dengan teori semester satu. Karena itu dia mencari akal untuk mendapatkan ingatannya, terlebih dirinya di semester satu sangat malas dalam hal catat-mencatat.

"Gue minjem catatan adek tingkat, mana mungkin gue inget materinya."

"Wah, Lo se-effort itu, Ca?"

Sambil melipat tangannya Caca menjawab dengan wajah percaya dirinya, "Of Course, semua yang sempurna perlu effort yang besar."

Kana bertepuk tangan, "Gue merinding banget liat lo yang sekarang ini. Kayak beda 180 derajat dari sebelumnya yang urakan."

"Hm, patah hati emang ngefek itu dalam membangun motivasi orang. Gue bangga sama lo yang jadiin musibah lo ini jadi motivasi untuk bergerak maju."

Pipi Caca merona, merasakan pujian dari Olla itu sesuatu hal yang mustahil. Bahkan Kana saja sampai melongo kaget melihat Olla yang bisa memuji orang dengan kalimat sebaik itu.

"Makasih support kalian dan makasih udah mau rangkul gue dimasa-masa sulit."

"Hei, kenapa harus makasih segala sih? kan kita sahabat, udah jadi tugas kita buat ada disisi lo di segala situasi!" ujar Kana.

"Cih, tumbenan tuh mulut bener kalo ngomong," ledek Olla, satu pukulan diterima Olla dari tangan Kana.

"Emang lo doang yang boleh bener?"

Caca terkekeh geli, dia hampir saja lupa kalau dirinya tidaklah sesendiri itu. Mungkin tidak mendapatkan cinta pertamanya bukanlah akhir dari segalanya, dia masih memiliki banyak cinta tulus dari orang terdekatnya.

"Oh iya, lo pernah cerita kalo mas tentara yang itu tinggal disebelah rumah lo?" tanya Kana.

Sambil meminum minumannya Caca mengangguk.

"Gimana ceritanya, deh?"

"Jadi beberapa bulan lalu tuh ada yang pindah ke rumah sebelah, awalnya sih ibu-ibu doang. Eh, pas gue pulang malah muncul dia disana."

"Berarti kalian emang sejodoh itu, Ca. Apakah Mas Tentara adalah jawaban dari kegagalan cinta pertama lo?"

Satu jitakan pedas menyapa kening Kana, "Nggak usah ngawur, lo bisa nyiptain salah paham."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Three Little WordsWhere stories live. Discover now