31. Misunderstanding

294 56 7
                                    

I know ini udah malem, tapi aku mau up cerita ini

Sorry kalau gak jelas, pokoknya mah begitu weh lah😭

Jangan lupa vote dan komennya yorobun

-

🅃🄷🄴-🅁🄴🄰🅂🄾🄽
.
.
.

"Jae!" Panggil Chaeng sambil menarik tangan Jaehyun hingga yang dipanggil menghentikan langkahnya dan menatap bingung wajah gelisah Chaeng. "Kita pulang aja yuk?" Ajaknya.

Jaehyun memerengutkan dahinya. "Pulang? Udah jauh-jauh nyampe sini masa pulang?" Jaehyun balik bertanya.

Butuh waktu 2 jam perjalanan untuk sampai kesini, masa mereka malah pulang dan tidak jadi menghadiri pernikahan?

Lagi pula, kenapa Doyoung menggelar pernikahan di tempat yang jauh sekali? Pikir Jaehyun jadi kesal.

"Kayaknya gue demam deh, kepala gue pusing." Chaeng beralasan.

Jaehyun menyentuh dahi Chaeng, memastikan apakah benar atau tidak. Ternyata dahinya tak terasa hangat sama sekali.

"Jangan banyak alesan, gue tau ya lo gak mau datang ke nikahannya Doyoung." Kata Jaehyun menepis kebohongan Chaeng.

Bahkan, aar tidak kabur, Jaehyun merangkulkan tangan Chaeng ke lekukan tangannya lalu menggiringnya masuk ke dalam aula.

"Beneran, pusing banget ini." Chaeng kini mulai berakting memijiti kepalanya.

"Lo jangan jadi pengecut. Lo mau dibilang belum move on?" Jaehyun menakut-nakuti karena ia tau Chaeng punya harga diri yang tinggi dan tidak mau dipandang rendah.

"Biarinlah, daripada gue gak nyaman kalau tetep dateng." Tanpa disangka, Chaeng malah pasrah.

Jaehyun menghentikan langkahnya, matanya kini menatap Chaeng dalam. "Kan ada gue, kalau lo mulai gak nyaman nanti gue bantuin biar nyaman lagi." Katanya.

"Bukan gitu maksudnya, lo ngerti gak sih perasaan gak-"

"Lo gak bisa kabur lagi. Mau nyampe kapan kabur terus? Lo harus menghadapi semua ini dengan mengangkat kepala. Jangan nunduk terus seakan semua ini lo yang salah." Sela Jaehyun.

'Ini si Jae ngomong apa lagi?' Tanya Chaeng dalam hati tidak mengerti dengan ucapan Jaehyun yang menurutnya tidak nyambung.

"Lo punya gue, jadi lo bisa bergantung sama gue." Tambahnya dengan nada yang begitu lembut. Tangannya bahkan ikut terulur menyelipkan helaian rambut Chaeng yang sedikit menutupi wajahnya.

Jangan tanya lagi bagaimana keadaan Chaeng saat ini, wajahnya memerah seketika. Perlakuan lembut Jaehyun selalu berhasil membuat jantung Chaeng berdetak lebih cepat. Siapa juga yang tidak baper diperlakukan seperti itu oleh Jung Jaehyun?! Namun buru-buru ia tutupi dengan raut kesalnya.

"Awas kalau lo ninggalin gue disana!" Ancam Chaeng agar Jaehyun memegang kata-katanya.

"Iya nanti gue bakal tanggungjawab sama lo disana. Lo tenang aja." Jaehyun menyanggupi.

"Tanggungjawab tanggungjawab, omongan lo kayak abis ngehamilin anak orang aja!" Cibir Chaeng.

"Nanti juga bakal ngehamilin anak orang kok, lo tunggu aja tanggal maennya." Jaehyun malah terkekeh.

"Serem bangeg anjir omongan lo! Inget dosa anjir!" Chaeng bergidik ngeri sedangkan Jaehyun malah bergelak tawa.

"Buruan!" Ajak Chaeng malah kini ia yang menyeret Jaehyun masuk ke aula.

The Reason - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang