"Belum beres woy!" Kata Ten sambil melemparkan kertas yg digulung seperti bola, tepat mengenai kepala Chaeng. Maklum mantan tim basket waktu pas SMP.
Chaeng menghela napas kasar, beban yang tadinya menghilang tiba-tiba muncul lagi.
"Inget rapat VR." Renjun malah mengungkit.
"Iye tau!"
"Jam berapa sih rapatnya? Gue mau siap-siap dulu." Kata Joy merusuh.
"Chaeng, dokter Jaehyun datangnya jam berapa?" Tanya Ten.
"Jam duaan paling"
"Masih lama dong, kita makan siang dulu aja yuk." Ajak Ten memimpin barisan menuju kantin.
Di ruang rapat, Chaeng dan timnya tengah sibuk mempersiapkan bahan presentasi. Semua mendapat tugas masing-masing, dan tugas Chaeng adalah mengecek kembali bahan yang akan mereka presentasikan agar tidak ada kesalahan. Mengingat bos baru mereka yang sangat strict.
"Kak." Panggil Renjun yang menghampirinya.
"Hmm?"
"Bang Jae udah di depan kantor katanya."
"Suruh masuk aja langsung"
"Dia gak mau."
"Lah? Kenapa?"
"Minta dijemput di depan."
"Deuh ilah! Manja banget bocah laki! Sana lo jemput!"
Renjun terlihat ragu menjawab. "Dia gak mau."
"Gak mau kenapa lagi?!" Chaeng mulai emosi, nada bicaranya mulai meninggi.
"Pengen lo yang jemput."
Chaeng memejamkan matanya, menahan kesal.
"Takut ada yang nyulik katanya." Tambah Renjun, semakin menyulut emosi Chaeng.
