23. Expression

283 48 0
                                    

Halo, aku datang lagi~~~

Work ini lagi ngebut up nya haha

Jangan lupa vote sama komennya :)

-

🅃🄷🄴-🅁🄴🄰🅂🄾🄽
.
.
.

Pagi menjelang, Jaehyun bangun lebih dulu. Ia dibangunkan oleh suara bising alarm ponsel Chaeng. Tangannya mencari sumber suara, rupanya ponsel itu ada di nakas. Ia pun langsung mematikannya. Masih dengan posisi yang sama seperti kemarin malam, Jaehyun mengecek Chaeng yang masih nyaman memeluknya.

"Chaeng bangun. Udah pagi." Kata Jaehyun dengan suara berat khas bangun tidurnya.

Yang dibangunkan malah mengulat, semakin mendesak pada Jaehyun ketika tidur nyenyaknya diganggu.

"Lo gak kerja emang hari ini?" Tambah Jaehyun.

Diingatkan tentang kewajibannya, dengan terpaksa Chaeng pun menyahut. "Jam berapa sekarang?" Gumamnya.

"Jam 6."

"5 menit lagi." Kata Chaeng sambil menarik selimutnya menutupi badan.

"Entar dapet masalah lagi sama atasan lo gara-gara telat, mau lo?" Jaehyun mengingatkan.

Chaeng mendengus kecil, dengan terpaksa ia bangun. Namun ketika membuka matanya, ia tiba-tiba meringis, membuat Jaehyun yang masih ada disampingnya khawatir.

"Kenapa?" Tanya Jaehyun panik.

"Mata gue perih sama berat banget." Keluh Chaeng sambil menutupi kedua matanya dengan tangan.

"Coba sini gue liat dulu." Jaehyun menawarkan diri untuk mengecek kondisi Chaeng.

"Bengkak banget. Lo semalem nangis berapa jam sampe mata lo mau ketutup gini?" Timpalnya.

"Gak tau, gak inget. Tau-tau udah ketiduran aja." Balas Chaeng kembali menutup matanya, bahkan cahaya lampu tidur yang redup pun terasa sangat menusuk ketika menerpa matanya.

"Lo tiduran lagi aja. Gua ambilin air dingin buat ngompres mata lo." Kata Jaehyun bangun dari kasur dan menuju dapur.

Diambilnya semangkok air dingin kemudian ia rendamkan handuk kecil disana. Chaeng terkejut ketika Jaehyun meletakan handuk dingin itu di atas matanya.

"Kita kompres dulu, biar agak baikan. Gak mungkin juga lo kerja dengan mata bengkak gini." Kata Jaehyun dengan telaten.

"Hmm." Chaeng hanya berdehem menanggapinya.

"Jae." Panggil Chaeng ketika dirasa ruangan begitu sepi. Jaehyun tidak bersuara lagi setelah mengopresnya. Ia hanya memastikan jika Jaehyun masih berasa di sekitar atau tidak.

"Hmmm?"

"Lo masih disana?"

"Iya."

"Lo lagi ngapain?" Tanya Chaeng penasaran. Matanya sedang tertutup jadi ia tidak tau apa yang Jaehyun lakukan saat ini.

"Gak lagi ngapa-ngapain." Jawab Jaehyun berbohong, padahal dia sedang memandangi Chaeng dengan cemas dalam diamnya.

"Lo belum pulang?" Tanya Chaeng lagi.

"Lo ngusir gue nih ceritanya?" Balas Jaehyun sensi, padahal siapa yang semalam memintanya untuk tinggal dan terus memelukinya?

Rasanya ingin ia ungkit lagi kejadian tadi malam, tapi Jaehyun tidak ingin keadaan jadi canggung. Lagipula Chaeng juga bertingkah seperti tidak pernah terjadi apapun di antara mereka. Baik Chaeng yang memeluknya ataupun Chaeng yang menangis hebat semalaman. Jadi Jaehyun mengikuti saja alur gadis itu.

The Reason - Jung JaehyunWhere stories live. Discover now