SETITIK LUKA || TERULANG LAGI

4.3K 275 22
                                    

back to my story'

tandai typo!

SELESAI REVISI, 21 Maret 2022

SELESAI REVISI, 21 Maret 2022

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--

Hari telah berganti, kini Dara telah berada di parkiran SMA MANDALA. Ia baru saja turun dari mobil sport mewah miliknya. Dengan menenteng sebuah paper bag yang di dalamnya terdapat kotak bekal. Untuk siapa lagi kalau bukan crushnya, Raga. Baru saja Ia menginjakkan kakinya di koridor, Ia melihat punggung tegas yang Ia yakini adalah Raga.

"RAGAA!" teriakkan melengking itu, kini terdengar lagi. Dara masih berusaha menyamakan langkahnya dengan langkah panjang milik Raga. Dara mendengus.

"Raga ihh! Kamu dengar aku ngomong ngga sih?"

Setelah Ia berhasil menyamakan langkahnya, Ia menyadari, bahwa sedari tadi Raga memang tak mendengar teriakannya, karena saat ini Raga memakai earphone. Sekali tarikan, earphone yang Raga pakai terlepas. Siapa lagi pelakunya, kalau bukan si cantik Dara.

Raga berdecak kesal, Ia memutar bola matanya jengah. Harapan Raga untuk tenang tanpa gangguan seharian penuh, sudah pupus. Penyebabnya adalah Dara. Gadis  yang berhasil menjahili Raga itu, kini tersenyum puas.

"Raga, tadi pagi Dara buatin nasi goreng buat Raga. Nih!" cetusnya sembari menyodorkan sebuah kotak bekal yang baru saja Ia keluarkan dari dalam paper bag yang Ia bawa tadi.

Raga menatap malas ke arah kotak bekal yang Dara sodorkan untuknya. Raga menatap lama kotak tersebut, tak ada tindakan yang di berikan oleh Raga. Saat hendak berbicara, Dara dikejutkan dengan tindakan Raga, yang menepis kasar kotak bekal berisi nasi goreng tersebut.

Bruk!

Sakit. Itulah yang dirasakan Dara. Melihat hasil perjuangannya memasak untuk sang pujaan hati, kini kotak tersebut beserta isinya berserakan di lantai koridor.  Ia menolehkan wajahnya dan mengedipkan matanya berkali-kali, untuk menghalau cairan bening yang akan keluar. Perlahan Ia menoleh ke arah Raga, tak lupa dengan senyum manis yang tak pernah luntur.

Siapapun pasti terkesima melihat senyuman milik seorang Dara. Tapi tidak dengan Raga. Ia menganggap, Dara tak lebih dari seorang pengacau suasana.

"Gapapa, besok aku bawain sarapan lagi buat kamu, ya?" celetuk Dara, membuat Raga menggeram.

Raga mendekat ke arah Dara, mempertipis perbedaan jarak antara keduanya. Wangi parfum Raga menyeruak ke dalam rongga hidungnya. Dara terlihat seperti orang linglung, pikirannya sudah traveling kemana-mana. Perlahan Dara memejamkan mata, menikmati wangi parfum yang dikenakan oleh Raga. Dara freak!

"Buat gue, Lo lebih dari sekedar benalu, Dara." bisiknya tepat di telinga Dara.

Deg.

Dara mematung mendengar ucapan Raga barusan. Perlahan, Dara melangkahkan kakinya mundur menjauhi Raga sembari tersenyum. "Yang namanya cinta ngga bisa di paksain, Raga."

SETITIK LUKA || ENDWhere stories live. Discover now