SETITIK LUKA || DIRGA!

3.4K 233 16
                                    

back to my story'

tandai typo!

tandai typo!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--

Tempat bagaikan surga bagi seluruh siswa SMANDA, kantin. Bel istirahat baru saja berbunyi nyaring. Saat ini, kantin telah menjadi lautan manusia.

Saat sedang tenang-tenangnya duduk dan makan makanan yang telah mereka pesan, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan tiga kuman, eh tiga most wanted SMANDA.

"Hai, kita boleh gabung disini, ngga?" Tanya Kenzi ramah.

"Oh, boleh-boleh." sahut Ara sembari tersenyum.

Kenzi lalu duduk, di susul oleh Raga dan Radit. Radit celingukan mencari keberadaan seseorang.

"Dara mana? Dari tadi pagi, gue ngga lihat dia sama sekali?" Jiwa ke-kepoan Radit yang meronta-ronta, memberanikan diri bertanya.

"Oh Dara, dia ngga masuk. Katanya sih, ngga enak badan." Sahut Nana dengan tatapan tajam tertuju pada Raga.

"Dia sakit?" Nana mengangguk sebagai jawaban.

"Ck! Drama." Gumam Raga yang masih bisa terdengar oleh mereka berempat.

Brak!

"Maksud Lo apa, ngomong kalau Dara, drama bangsat?" Nana menggebrak meja dengan keras, menanggapi pernyataan Raga.

"Emang iya, kan. Temen Lo itu drama queen." Sarkas Raga tega.

"Kalau Lo ngga tau apa-apa tentang Dara, ngga usah sok tau, apalagi bilang kalau Dara itu drama queen."

"Asal Lo tau! Lo itu cowok paling bodoh yang pernah gue temui. Cewek setulus Dara aja Lo tolak, Lo mau nya sama cewek kayak gimana anjing?" Sambungnya menggebu-gebu.

"Dan gue ngga tau, kenapa Dara bisa sesayang dan setulus itu sama Lo. Karena buat gue, Lo lebih dari sekedar cowok ngga punya perasaan." Nana menekan akhir kalimatnya. Dan berlalu meninggalkan kantin yang kini menjadi ricuh, akibat perdebatannya dengan Raga.

Ia jengah terhadap lelaki yang notabenenya sebagai lelaki yang sedang diperjuangkan oleh sahabatnya, Dara.

--

Kini, Dara berada di kamarnya dengan di temani oleh Dirga. Bagaimana Dirga bisa sampai Indonesia? Bahkan beberapa waktu sebelumnya masih berada di negeri Paman Sam, Amerika Serikat.

Kemarin, setelah Dara meminta Alvaro menemaninya ke dokter, Alvaro langsung saja memberitahu Dirga, jika Dara memintanya untuk menemaninya pergi ke dokter.

Dirga yang mendengar hal itu, sontak memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, Indonesia. Ia benar-benar sangat mengkhawatirkan kondisi Dara.

Rencana awal, setelah memastikan kondisi Dara baik-baik saja, Ia akan kembali lagi ke AS untuk melanjutkan kuliahnya disana.

Tetapi, Ia mendapatkan kabar tidak mengenakan dari Alvaro. Bahwa adik perempuannya positif mengidap gagal jantung kongestif. Disitulah, Dirga memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya dari rumah, atau biasa disebut homeschooling.

Gue ngga tau pasti apalah itu namanya, kalo kuliah dari rumah, yang gue tau ya homeschooling ,- author.

"Abang ngga balik ke Amerika?" celetuk Dara tiba-tiba.

"Ngusir, nih, ceritanya?"

"Engga ihh. Kan, Dara cuma tanya."

"Mulai sekarang, Abang kuliah dari rumah. Abang mau fokus jagain kamu, Dar." Ujar Dirga lembut.

"Tapi, kan Dara gapapa ihh. Ngga usah berlebihan, Dara ngga suka." sahutnya sembari mengerucutkan bibirnya tak suka.

Dari kecil, Dara tak suka di kasihani. Ia benci terhadap dirinya yang lemah. Ia benci terhadap tatapan orang-orang, yang melihatnya iba. Ia benci itu semua.

"Udah gapapa, yang penting sekarang adalah kesembuhan kamu."

Dirga memeluk Dara erat, Dara pun begitu, memeluk Dirga tak kalah erat.
Suara ketukan pintu, mengalihkan atensi mereka.

Ceklek.

"Maaf non, di depan ada temen-temennya non Dara." Ujar bi Ira sopan.

"Suruh mereka kesini aja bi!"

"Baik non." Kemudian bi Ira melenggang pergi dari kamar Dara.

Tak membutuhkan waktu lama, teriakan menggelegar milik Nana menggema di seluruh sudut ruang kamar Dara.

"HUAA DARA, BANG DIRGA KENAPA DISINI?" teriak histeris Nana.

"Serah dia lah. Ini juga, kan rumah dia."

"Lah, Lo sendiri ngapain disini bego?" Sahutnya sembari menonyor kepala Nana pelan.

"Daraa!" Peringatan Dirga yang membuat Dara menciut.

Rencana awal Nana dan Ara ingin menjenguk Dara, kini sirna. Mereka lebih memilih untuk membuka oleh-oleh yang diberikan Dirga untuk mereka.

Ya, bagi mereka sahabat adalah segalanya. Tetapi, oleh-oleh lebih dari segala-galanya. Tak akan ada yang bisa menyaingi sang oleh-oleh.

--

Dirga kecee uyy

Dirga kecee uyy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

JAN LUPA TINGGALKAN JEJAK PRENN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


JAN LUPA TINGGALKAN JEJAK PRENN.

youcancallmedinda📌
Ikuti kisah DaraRaga
DR;/

SETITIK LUKA || ENDWhere stories live. Discover now