SETITIK LUKA || OPTIMIS

3.1K 174 1
                                    

back to my story'

tandai typo!

tandai typo!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--

Rooftop. Tempat paling nyaman untuk bolos pelajaran. Sama halnya seperti Raga dan Gibran. Mereka bolos pelajaran Bu Netti, guru yang mengajar matematika.
Juga terkenal guru paling killer di SMANDA.

Dimana Radit dan Kenzi? Mereka tadi pergi ke kantin terlebih dahulu karena alasan lapar dan mau makan.

Tiba-tiba saja, pintu rooftop terbuka lebar, memperlihatkan dua makhluk sama gender.

"Untung aja gue tadi lolos dari Bu Netti. Kalau engga, ngga tau lagi, lah gue." Sambar Radit yang baru saja sampai di rooftop dan masih dengan napas ngos-ngosan.

"Kenapa Lo?" Tanya Gibran kepo.

"Gue- tadi ketahuan bolos sama Bu Netti anjing!"

Kenzi yang berada di belakangnya tertawa keras.

"Lo kenapa ketawa Ken? Ngga ada yang lucu, ya!" Sanggah Radit kesal.

"Emang bener-bener temen biadap Lo Ken! Temen susah bukannya di bantuin malah di ketawain." Sambungnya lagi.

Saat di kantin tadi, Radit dan Kenzi kepergok bolos oleh Bu Netti. Kenzi sudah memberi tahu Radit, bahwa Bu Netti sedang berjalan ke arahnya.

Namun, Radit tetap fokus pada makanannya. Kenzi yang tak mau kena masalah pun segera melarikan diri meninggalkan Radit sendiri. Ia bersembunyi di balik tembok kantin, dan mengintip apa yang akan dilakukan oleh Bu Netti, guru killer itu.

-

"RADITYA PRAMATA! KAMU NGAPAIN DISINI?" Radit terlonjak kaget dengan teriakan bu Netti. Ia sempat terdiam dan menoleh ke samping.

Sial! Dirinya sendirian, Kenzi sudah pergi entah kemana.

Radit hanya menyengir tak berdosa. "Ya maap Bu. Saya, kan laper, jadi makan dulu. Biar nanti pas jam pelajaran ibu saya bisa fo-- awss shh" ucapannya terhenti kala mendapat jeweran dari Bu Netti.

"Masih berani kamu melawan saya? Hah?"

"Ampun Bu, ampun. Jangan di jewer dong Bu! Nanti kalau kuping saja jadi molor gimana? Ibu mau tanggung jawab!" Radit masih berusaha melepas jeweran pada telinganya.

Bu Netti yang mendengar itu menggeram tertahan, namun tetap melepaskan jewerannya.

Radit yang merasa ada kesempatan untuk kabur, ia langsung berlari meninggalkan Bu Netti yang terus saja meneriaki namanya.

Mata Radit melihat Kenzi bersembunyi di belakang tembok kantin, dengan tawa terbahak yang menghiasi wajahnya.

Radit terus saja berlari menjauh dari Bu Netti. Ia tak mau lagi berurusan dengan orang itu. Nanti ujung-ujungnya pasti akan ada panggilan orang tua dan Ia akan kena skors. Bukan hanya itu, ia juga pasti di omeli oleh kedua orangtuanya.

SETITIK LUKA || ENDWhere stories live. Discover now