SETITIK LUKA || MASA LALU SOPHIA!

3.3K 212 2
                                    

back to my story'

tandai typo!

tandai typo!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--

Dara dan Dirga, baru saja sampai di rumah. Setelah mengantarkan Nana dan Ara, Dirga langsung saja membawa Dara ke rumah sakit. Kebetulan, Rissa kembali lebih cepat dari yang di jadwalkan.

Beberapa waktu sebelumnya-

"Baru seminggu yang lalu, kamu kesini. Sekarang kamu kesini lagi, dengan kondisi yang bisa di bilang semakin parah."

Dara menunduk.

"Kamu ngga minum obat yang sudah saya resepkan waktu itu?"

Dara menggeleng, "apa obat bisa menyembuhkan Dara?" Tanyanya pada Rissa.

Dirga dan Rissa yang mendengar penuturan Dara, sedikit terkejut. Terutama Dirga. Setiap Ia bertanya, apakah Ia sudah meminum obat, Dara selalu menjawab sudah.

Dirga menatap Dara tak percaya. "Kamu bohong?" Dara mengangguk lagi.

"Dar, setidaknya, obat itu bisa menopang kekuatan tubuh kamu."

"Maaf. Ngga akan Dara ulangi." Ujarnya penuh sesal.

"Oke gapapa. Sekarang kakak tanya sama kamu. Kamu sering batuk-batuk, lalu setelahnya terasa nyeri di bagian dada?" Lagi, Dara mengangguk.

Rissa sudah menduga, pasti akan seperti ini, keadaan Dara memburuk.

"Jangan melakukan hal-hal yang bisa menyakiti diri kamu sendiri, Dar! Hindari kegiatan yang menurut kamu berat."

"Kakak ngga bisa menentukan kapan kamu akan sembuh. Tetapi, kakak hanya ingin yang terbaik buat kamu. Yang kita butuhkan saat ini hanyalah berdoa dan berusaha." Jelas Rissa.

"Tolong awasi Dara, ya, Dir!" Dirga mengangguk.

-

"Dar?" Suara Dirga membuyarkan lamunan Dara.

Dara menoleh ke arah Dirga. "Ya?"

"Maaf."

Satu kata yang membuat Dara terkejut bukan main. Kenapa abangnya meminta maaf?

Dara menggeleng. "Dara yang harusnya minta maaf ke Abang."

"Seharusnya Abang balik ke Amerika. Melanjutkan kuliah Abang disana." Sambung Dara yang membuat Dirga bingung.

"Bukan disini. Disini abang malah harus ngurus Dara yang sakit."

"Dara nyusahin ya bang? Dara ngga berguna. Dara-" ucapan Dara di potong cepat oleh Raga.

"Ssttt, hei, kamu ngga nyusahin Abang. Dan kamu berharga buat Abang. Jangan pernah salahin diri kamu sendiri."

Dara menangis keras, Ia tak kuasa menahan air matanya. Ia merasa, bahwa dirinya sangatlah lemah. Ia merasa menjadi orang yang tak berguna, nyusahin, merepotkan.

SETITIK LUKA || ENDWhere stories live. Discover now