SETITIK LUKA || MEMBURUK?

3.1K 215 2
                                    

back to my story'

tandai typo!

tandai typo!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Dara sudah pulang terlebih dahulu, sejak jam istirahat pertama tadi, di jemput oleh Dirga.

Kini, tinggallah Ara dan Nana. Mereka sedang berada di parkiran, menunggu kehadiran seseorang.

Saat mereka melihat orang yang di tunggu sudah berada tak jauh di depannya, Nana dan Ara berjalan cepat ke arah orang tersebut.

Plak!

Sesampainya mereka di depan orang tersebut, Nana melayangkan tamparannya.

"Ini buat Lo yang udah berani sakiti sahabat gue."

Plak!

Lagi. Tamparan lagi dan lagi terdengar. Tetapi, kali ini Ara yang bertindak.

"Dan ini, buat Lo karena udah hina sahabat gue di depan umum." Sahutnya sarkasme.

"Dia rela jatuhin harga dirinya cuma buat Lo. Karena dia yakin, suatu saat nanti Lo akan balas perasaan dia. Ngga peduli sekalipun dia di bilang murahan atau bitch." Sambungnya sembari menatap Raga tajam.

Raga terdiam. Sebegitu berarti kah, Dara untuk para sahabatnya?

"Gue akan pastikan, Dara ngga akan pernah lagi ganggu hidup Lo. Itu, kan, yang Lo mau?" Cetus Nana tegas.

Ya, itu yang di inginkan oleh Raga. Dara tidak lagi mengganggu ketenangan hidupnya.

Setelah mengatakan itu, Ara dan Nana bergegas masuk ke dalam mobil mereka, dan pergi ke rumah Dara.

--

Beberapa hari yang lalu-

Saat ini, Dara dan kedua sahabatnya berada di salah satu pusat perbelanjaan yang berada di tengah kota Jakarta.

"Dar, Lo udah pilih mau hadiah yang mana buat Lo kasih ke Raga?" Tanya Ara yang di angguki oleh Dara.

"Gue pilih sepatu ini, gapapa, kan? Ini bagus dan ngga jelek-jelek banget. Cocoklah buat Raga." Ujarnya tersenyum.

"Seterah." Ujar Nana jengah.

Setelah membayar belanjanya, dara dan teman-temannya kini sedang berjalan keliling mall.

"Dar, makan dulu, yuk! Gue laper nih. Dari tadi kita muter-muter, capek njir." Celetuk Ara sembari mengerucutkan bibirnya sebal.

Memang sedari tadi, Nana dan Ara mengekori Dara yang sibuk mencari hadiah ulang tahun untuk sang pujaan hati, Raga.

Hampir setengah hari mereka berada di mall. Tetapi Dara tak berhenti mencari hadiah untuk Raga, sampai Ia benar-benar menemukan barang incarannya. Nana dan Ara mendengus kesal.

SETITIK LUKA || ENDWhere stories live. Discover now