SETITIK LUKA || AMORA BERULAH?

3.4K 167 7
                                    

back to my story'

tandai typo!

tandai typo!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--

"Abang?" Dara segera memeluk Dirga begitu erat.

Pelukan yang sangat ia rindukan.

Sama seperti Dara, ia membalas pelukan gadis tersebut sangat erat, seolah tak ada hari esok untuk berpelukan.

Hikss-

Satu isakan lolos dari mulut Dara. Dirga yang mendengar itu, lantas mengeratkan pelukannya.

"Sss, kenapa nangis?" Dirga bertanya dengan suara serak nya.

Perlahan, Dara melepaskan pelukannya dan menatap sang kakak dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf," Dirga menautkan kedua alisnya bingung.

Kenapa Dara meminta maaf? Pikirnya.

Dara menggeleng pelan lalu tersenyum. Kemudian ia menatap dokter Rissa bingung.

"Kenapa kak Rissa?"

Rissa tersenyum, "dokter Irfan sedang ada urusan, jadi beliau menitipkan pesan sama kakak."

Dara mengangguk mengerti. "Kondisi Dirga sudah mulai membaik. Tapi dia baru bisa pulang besok atau lusa." Kata Rissa menjelaskan.

"Dan kamu Dar, hari ini sudah boleh pulang! Tapi kalau kamu masih mau disini menemani Dirga, silakan! Jaga kesehatan dan pola makan, ya!" Sambung Rissa menasehati.

Kemudian, dokter Rissa berjalan sedikit menjauh dari Dara, Dirga beserta Raga yang masih stand by disana.

"Ibu dan bapak harus tetap menjaga kestabilan perasaan Dara, karena itu bisa berpengaruh terhadap kondisi jantung nya."

"Pastikan Dara tetap merasa senang dan tenang. Dan--" dokter Rissa menggantung ucapannya membuat dua pasang orang tua itu penasaran.

"Potensi henti jantung mendadak akan di rasakan oleh Dara."

Deg.

"Henti jantung mendadak bisa menyebabkan kematian."

Tubuh Sarah melemah. Raga yang mendengar itu sontak menghampiri mereka.

"Sebegitu parah nya penyakit yang di derita Dara?"

Rissa mengangguk. Kemudian menatap Dara sendu.

Entah sampai kapan gadis cantik itu bisa bertahan?

--

Sehari telah berlalu. Siang menjadi malam, dan malam menjadi pagi.

Senin, 07.45

Hari ini, Dirga sudah di perbolehkan pulang. Meskipun ia harus memakai kursi roda, tapi ia senang.

Terlalu bosan berada di rumah sakit, ia memaksa Rissa untuk mengizinkan nya pulang.

SETITIK LUKA || ENDWhere stories live. Discover now